Meski begitu, sejumlah penulis kontemporer dan konspirator mengaitkan pengaruh tokoh-tokoh Yahudi dalam istana, termasuk hubungan Hurrem dengan mereka, sebagai semacam cikal bakal “pengaruh Yahudi” dalam politik Islam.
Namun teori ini tidak memiliki dasar sejarah yang kokoh.
Menghubungkan peran perempuan Yahudi dalam harem abad ke-16 dengan proyek politik abad ke-19 adalah bentuk anahronisme sejarah — menyalahgunakan konteks waktu demi mendukung narasi tertentu.***
Artikel Terkait
Polda Sumut Berhasil Bongkar Aktivitas Raja Narkoba Jaringan Thailand di Medan, Sita Sabu 26 Kg dan Ribuan Ekstasi
Ditemukan Tewas di Dalam Mobilnya, Hingga Kini Kepolisian Masih Menyelidiki Penyebab Kematian Aktor Song Young Kyu
Presiden RI Prabowo Subianto Terima Medali Kehormatan Dari Jenderal Bryan Patrick Fenton di Istana Merdeka Jakarta
Chelsea Gracia Anak Pengidap Kelainan Tulang Langka Kini Bersekolah, Ucapkan Ribuan Terima Kasih Ke Presiden Prabowo
Daftar Lengkap Barang Impor Asal Israel ke Indonesia Sepanjang 2024 Hingga 2025