khazanah

Wajah Sendu Dunia Pendidikan di Indonesia

Selasa, 5 November 2024 | 14:36 WIB
Wajah Sendu Dunia Pendidikan di Indonesia

Untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebesar 116 siswa dan tidak melanjutkan pendidikan sebesar 13 siswa. Sedangkan untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tingkat kelulusan sebesar 78 siswa dan tidak melanjutkan pendidikan sebesar 8 siswa.

Salah satu faktor yang menyebabkan para peserta didik tersebut tidak melanjutkan pendidikan adalah kurangnya biaya, kenakalan remaja serta jarak tempuh ke sekolah yang sangat jauh. 

Dari sisi pendidikan karakter, masih banyak peserta didik yang mengalami krisis moral. Dunia teknologi yang semakin berkembang pesat juga menjadi salah satu penyebab utama dari masalah ini.

Kebebasan dalam mengakses internet membawa dampak buruk pada peserta didik. Internet yang seharusnya digunakan sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar, namun disalah gunakan untuk kegiatan lainnya seperti pornografi, narkoba, penipuan dan hal-hal negatif lainnya.

Semakin maraknya kasus pembulian di lingkungan sekolah, pelecehan seksual serta kasus pencabulan oleh tenaga pengajar kepada peserta didik atau antar peserta didik itu sendiri banyak terjadi di lingkungan pesantren juga sedang menjadi berita hangat akhir-akhir ini.

Kita sudah tidak tahu lagi berapa jumlah peserta didik yang menjadi korban dari berbagai macam kasus ini. Yang terbaru adalah kasus bullying yang terjadi pada salah satu peserta didik di SMAN 4 Pasuruan Jawa Timur oleh teman-temannya hingga peserta didik tersebut harus dirawat di rumah sakit jiwa.

Anak-anak yang seharusnya menikmati pendidikan yang layak, belajar dengan tekun, bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dan bermain bersama teman-teman sebayanya sudah harus dihadapkan pada kondisi mental yang serius.

Hal ini yang menjadi PR bagi semua pihak khususnya pemerintah daerah dan pusat serta tenaga pengajar itu sendiri untuk dapat menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, sehingga peserta didik mampu bersikap dan bertindak berdasarkan nilai-nilai yang telah menjadi kepribadiannya.

Pendidikan karakter harus selalu diajarkan, dijadikan kebiasaan dan dilatih secara konsisten untuk meminimalisir tingkat kekerasan dan kebencian di lingkungan sekolah. Selain itu, pendekatan interpersonal antara tenaga pengajar dengan peserta didik juga sangat dibutuhkan agar terjalin komunikasi yang baik.

Penggunaan bahasa dan tutur kata yang sopan oleh tenaga pengajar juga menjadi salah satu nilai lebih dan menjadi contoh yang baik bagi perkembangan mental dan karakter peserta didik. Penguatan pendidikan karakter juga seharusnya bukan hanya di lingkungan sekolah saja namun lingkungan keluarga juga merupakan pendukung utama dalam pembentukan karakter atau kepribadian peserta didik.

Rumah dan keluarga merupakan tempat belajar yang penuh cinta, kasih sayang dan kebahagiaan. Orang tua berperan besar sebagai tempat pertama penyemaian nilai-nilai kebaikan dan prinsip-prinsip kehidupan sehingga diharapkan peserta didik akan memiliki potensi dan bekal yang lebih dalam mengikuti proses pembelajaran di sekolah. Nilai-nilai religius, nasionalisme, tanggung jawab, empati, saling menghargai, disiplin, kemandirian dan gotong royong dengan sendiri nya akan tumbuh dan berkembang pada masing-masing individu. Pendidikan karakter pada intinya tidak hanya akan membentuk peserta didik menjadi individu yang memiliki moral yang baik dan tanggung jawab sosial, tetapi juga membantu peserta didik menjadi calon pemimpin yang hebat di masa depan. 

Besar harapan kepada pemerintahan yang baru, khususnya Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, untuk dapat memperbaiki serta menata sistem pembelajaran yang lebih baik lagi terutama pada pendidikan dasar. Kurikulum dapat dibuat sesimpel mungkin menyesuaikan dengan kemampuan peserta didik. Seyogyanya pendidikan karakter dapat ditambahkan sebagai kurikulum wajib di sekolah. Pemerataan pendidikan juga dilakukan di seluruh tanah air dan dapat dinikmati oleh semua kalangan, karena sampai kapan pun pendidikan akan menjadi sebuah elemen yang sangat penting untuk kemajuan sebuah negara. Negara yang tidak memiliki sumber daya alam pun bisa menjadi negara maju serta disegani jika memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. 

“ Pendidikan adalah Pintu Menuju Masa Depan yang Cerah”

 

 

Halaman:

Terkini

9 jenis jin dan tugasnya, yuk simak apa saja

Selasa, 9 Desember 2025 | 18:31 WIB