JAKARTA INSIDER - Bulan Muharram merupakan bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT, seperti tertulis dalam Al-Qur’an Surat At-Taubah ayat 36 yang menetapkan empat bulan haram, termasuk Muharram, bulan pertama dalam kalender Islam.
Di antara alasan bulan ini diangkat sebagai bulan mulia adalah karena terdapat hari Asyura yang menyimpan peristiwa luar biasa dalam sejarah.
Pada hari Asyura, peristiwa penting terjadi, termasuk pelarian Nabi Musa as dari kejaran pasukan Fir'aun.
Sebagai ungkapan syukur, Nabi Musa as dan umatnya memutuskan untuk berpuasa pada hari ini.
Umat Yahudi kemudian mengikuti jejak nabi mereka dan mulai berpuasa setiap 10 Muharram.
Puasa Asyura bagi umat Yahudi menjadi satu-satunya puasa dalam setahun bagi mereka, mirip dengan puasa Ramadan yang dijalankan oleh umat Islam.
Baca Juga: 6 Tempat paling angker yang ada di Indonesia, ada larangan tertentu dan ada juga pasar setan!
Perlu diketahui bahwa sebelum Rasulullah saw bertemu dengan orang Yahudi di Madinah yang saat itu sedang berpuasa Asyura, puasa ini telah dilakukan oleh penduduk Makkah dalam masa Jahiliyyah sebelum Islam.
Terdapat dua kemungkinan alasan orang-orang Jahiliyyah berpuasa Asyura.
Pertama, mengikuti tradisi Nabi Ibrahim as untuk memuliakan hari Asyura, yang juga dipadukan dengan pemasangan kiswah pada bangunan Ka'bah.
Baca Juga: Keutamaan bershalawat kepada Rasulullah SAW, ini kata empat malaikat Allah SWT
Kedua, sebagai bentuk penebus dosa-dosa yang telah dilakukan di masa Jahiliyyah.
Mereka percaya bahwa puasa Asyura dapat membersihkan dosa-dosa tersebut.
Artikel Terkait
10 Benda yang bisa digunakan untuk mengusir jin atau makhluk halus di rumah, salah satunya garam kasar
5 Cerita angker yang ada di Tol Cipularang, jalur yang menghubungkan Jakarta-Bandung
9 Ciri aura anda sudah ditutup oleh orang lain, salah satunya menjadi pesimis
6 Tempat paling angker yang ada di Indonesia, ada larangan tertentu dan ada juga pasar setan!
Keutamaan bershalawat kepada Rasulullah SAW, ini kata empat malaikat Allah SWT