JAKARTA INSIDER - Sabtu Suci (dalam bahasa Latin: Sabbatum Sanctum) adalah hari ketiga dalam rangkaian Trihari Suci (Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci) dalam tradisi Gereja Katolik, yang jatuh antara Jumat Agung (hari wafatnya Yesus) dan Minggu Paskah (hari kebangkitan-Nya).
Berikut adalah sejarah dan makna Sabtu Suci bagi umat Katolik:
1. Sejarah Singkat Sabtu Suci
Baca Juga: 10 Ucapan Sabtu Suci yang penuh makna dan doa untuk Keluarga serta Kerabat
Sabtu Suci memperingati saat Yesus Kristus berada di dalam makam, setelah wafat-Nya di kayu salib pada Jumat Agung.
Tradisi ini sudah ada sejak abad-abad awal Kekristenan, sebagai bagian dari persiapan rohani menyambut kebangkitan Yesus pada Paskah.
Pada masa awal, umat berkumpul di malam hari untuk berjaga dan berdoa — inilah yang kemudian menjadi Vigili Paskah, perayaan malam Sabtu Suci yang menjadi puncak dari Pekan Suci.
Baca Juga: Cerita unik dari seorang Chef di Mesir masak Mie Nyemek untuk Prabowo
2. Makna Sabtu Suci
a. Hari Keheningan dan Penantian
Sabtu Suci adalah hari keheningan, di mana Gereja tidak merayakan Ekaristi atau Sakramen lainnya (kecuali Sakramen Darurat).
Umat diajak untuk merenung dalam sunyi, ikut merasakan duka Maria dan para murid, serta menanti dengan iman kebangkitan Kristus.
Baca Juga: Miris! Usus bocah 3 tahun di Jember penuh cacing pita, tiga toples dikeluarkan lewat operasi
b. Simbol Harapan
Artikel Terkait
Negosiasi tarif dagang dengan AS dimulai, Airlangga janjikan perdagangan adil dan impor strategis
Miris! Usus bocah 3 tahun di Jember penuh cacing pita, tiga toples dikeluarkan lewat operasi
Sering main di TPA tanpa alas kaki, bocah 3 tahun di Jember terinfeksi cacing pita
Cerita unik dari seorang Chef di Mesir masak Mie Nyemek untuk Prabowo
10 Ucapan Sabtu Suci yang penuh makna dan doa untuk Keluarga serta Kerabat