Minyak yang dipakai berulang kali dapat menghasilkan radikal bebas, yang dapat merusak sel-sel sehat dalam tubuh. Akibatnya, radikal bebas dapat menyebabkan:
✔ Kerusakan DNA
✔ Penuaan dini
✔ Gangguan kognitif seperti penurunan kecerdasan
✔ Peningkatan risiko kanker
Baca Juga: 4 ciri rumah anda terkena santet dan guna-guna, salah satunya suara aneh dari atas atap
2. Meningkatkan Risiko Obesitas dan Penyakit Jantung
Minyak jelantah mengandung lemak trans yang tinggi, yang berkontribusi pada:
✔ Peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL)
✔ Risiko obesitas akibat tingginya kandungan kalori
✔ Penyumbatan pembuluh darah yang berujung pada penyakit jantung
3. Berisiko Menyebabkan Infeksi Bakteri
Minyak yang digunakan berkali-kali dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri berbahaya, seperti Clostridium botulinum, yang bisa menyebabkan botulisme—penyakit saraf serius yang dapat mengancam nyawa.
4. Memicu Penyakit Degeneratif
Minyak jelantah mengandung senyawa aldehid, yang dapat berubah menjadi zat karsinogen dalam tubuh. Senyawa ini dapat menyebabkan penyakit seperti:
✔ Alzheimer
✔ Parkinson
✔ Penyakit jantung
Prabowo Subianto menegaskan pentingnya standar kebersihan dan kualitas makanan dalam program Makan Bergizi Gratis. Larangan penggunaan minyak goreng berulang kali bukan tanpa alasan—minyak jelantah dapat membawa berbagai dampak buruk bagi kesehatan, mulai dari radikal bebas, obesitas, penyakit jantung, hingga risiko kanker.
Masyarakat pun diimbau untuk lebih memperhatikan kebersihan minyak goreng yang digunakan dalam memasak demi menjaga kesehatan jangka panjang.***
Artikel Terkait
6 ciri orang yang terkena santet buhul tanah kuburan, yuk disimak apa saja
5 ciri sihir yang buhulnya diletakkan di air, yuk disimak dan waspada!
6 ciri orang yang mempunyai ilmu hitam, salah satunya tidak suka keramaian
5 ciri tempat usaha terkena santet dan guna-guna, salah satunya muncul binatang aneh