JAKARTA INSIDER - Misteri 40 hari setelah kematian telah menjadi bagian dari berbagai kepercayaan tradisional yang ada di masyarakat, khususnya di Indonesia.
Dalam beberapa budaya, khususnya budaya Jawa, dipercaya bahwa pada hari ke-40 setelah seseorang meninggal dunia.
Roh orang tersebut masih berada di dunia ini dan belum sepenuhnya berpindah ke alam akhirat.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo jelajahi NTT: Momen tak terlupakan bagi Para Penggemar
Dikutip dari laman www.nu.or.id Waktu 40 hari dianggap sebagai masa transisi bagi roh yang meninggal, di mana roh tersebut masih dapat mengunjungi tempat tinggal atau keluarga yang ditinggalkan.
Kepercayaan ini banyak dipengaruhi oleh pandangan spiritual yang menyatakan bahwa proses kematian tidak langsung memisahkan tubuh dengan roh sepenuhnya.
Pada hari ke-40, berbagai upacara atau ritual sering dilakukan untuk mendoakan roh orang yang meninggal, agar bisa tenang dan diterima di alam yang lebih baik.
Baca Juga: NTT jadi Tuan Rumah kunjungan Cristiano Ronaldo, Sambut penuh kegembiraan
Ritual ini juga sebagai bentuk penghormatan dari keluarga kepada almarhum, dengan harapan bisa meringankan perjalanan rohnya menuju alam lain.
Di sisi lain, ada pula keyakinan bahwa roh yang belum berpindah atau beristirahat dengan tenang dapat menyebabkan gangguan atau kejadian aneh di sekitar orang-orang yang ditinggalkan.
Beberapa orang percaya bahwa roh tersebut mungkin masih “gentayangan” di sekitar rumah atau tempat yang memiliki kenangan dengan orang yang sudah meninggal.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo berkunjung ke NTT, Apa pesan yang dibawa Bintang Sepak Bola Dunia Ini?
Fenomena ini sering kali dikaitkan dengan kejadian-kejadian tak terduga yang dianggap sebagai tanda bahwa roh masih berkelana di dunia ini.
Namun, dalam perspektif ilmiah, fenomena ini bisa dijelaskan melalui mekanisme psikologis dan proses berduka.
