Apakah benar manusia bisa melihat Jin? Begini penjelasan Ustaz Adi Hidayat

JAKARTA INSIDER - Dalam kehidupan sehari hari, fenomena seseorang yang mampu melihat jin semakin menjadi perbincangan di kalangan masyarakat.

Kemampuan untuk melihat jin dinilai bahwasanya manusia tersebut mempunyai kemampuan lebih dan membuat orang lain berfikiran bahwasanya manusia itu terlihat jauh lebih sakti.

Namun, apakah benar bahwasanya manusia bisa melihat jin dan makhluk tak kasat mata lainnya?

Baca Juga: Wabah rambut rontok di India yang berimbas kebotakkan dalam 3 Hari membuat masyarakat khawatir, apa penyebabnya?

Akan tetapi, menurut Ustaz Adi Hidayat (UAH), klaim semacam itu harus dilihat dengan penuh kehati-hatian.

Dalam ceramahnya yang dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @BSLO, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa jin secara fitrah adalah makhluk yang tersembunyi. Kata "jin" sendiri berasal dari akar kata yang berarti "tersembunyi" atau "tidak nampak."

“Jin itu disebut jin karena fitrahnya tidak terlihat. Lawannya adalah insan, manusia yang terlihat. Maka mustahil manusia bisa melihat jin dengan mata biasa,” jelas Ustaz Adi Hidayat.

Baca Juga: Uya Kuya beri klarifikasi setelah viral di TikTok karena ditegur korban kebakaran LA, jujur mengaku merekam video untuk update informasi

Menurutnya, jika ada seseorang yang mengaku bisa melihat jin, hal itu menandakan adanya intervensi tertentu. "Kalau ada yang mengatakan bisa melihat jin, itu berarti orang tersebut sedang berada dalam pengaruh jin. Ingat, hanya jin yang bisa melihat jin," tambahnya.

Ia juga menjelaskan bahwa jin yang menampakkan dirinya kepada manusia biasanya berada dalam keadaan tidak normal. 

Penampakan tersebut bisa terjadi karena jin sedang melanggar fitrahnya atau mengalami gangguan tertentu.

Baca Juga: Ratusan ASN geruduk kantor Kemdiktisaintek hingga sentil Menteri Satryo yang diduga suka main pecat!

“Kalau ada jin melakukan penampakan, itu tandanya jin tersebut sedang bermasalah. Keluar dari fitrahnya sebagai makhluk tersembunyi,” tegas UAH.

Penjelasan ini mengacu pada prinsip dasar dalam ajaran Islam bahwa makhluk jin dan manusia diciptakan dengan karakteristik yang berbeda.