Tangan tangan beruntung yang tidak tersentuh api neraka karena dicium Rasulullah SAW

Sa'ad Bin Mu'adz Al-Anshari mungkin tidak sepopuler Abdurrahman Bin 'Auf, seorang saudagar kaya yang dermawan dan juga sahabat Nabi Muhammad SAW, atau seperti Salman Al-Farisi, seorang ahli strategi perang dari Persia.

Namun, nama Sa'ad akan selalu dikenang sebagai sahabat yang memiliki tangan yang dicium oleh Rasulullah.

Sa'ad Bin Mu'adz Al-Anshari masuk Islam pada tahun 722 M ketika Rasulullah tiba di Madinah.

Baca Juga: Anies Baswedan dan Cak Imin ziarah Ke makam Sunan Ampel, menjejaki sejarah kepemimpinan dakwah Islam

Sa'ad Bin Mu'adz wafat pada usia 37 tahun karena luka akibat perang Khandaq pada tahun lima Hijriyah.

Bahkan, beliau menghembuskan nafas terakhirnya di pangkuan Rasulullah.

Dalam sebuah riwayat hadis oleh Al Bukhari dan Muslim, disebutkan bahwa kematian Sa'ad membuat 'Arsy (singgasana Allah) bergetar.

Kedua, tangan yang dicium oleh Rasulullah adalah milik Mu'adz Bin Jabal Radhiyallahu 'anhu.

Diceritakan bahwa suatu ketika Rasulullah merasakan tangan sahabatnya, Mu'az, begitu kasar dan keras saat bersalaman.

Baca Juga: 3 Hewan ini bisa jadi perantara sihir dan santet di rumah anda, waspadalah!

Lalu, Rasulullah bertanya kepada Mu'az, dan dia menjawab bahwa tangan kasarnya adalah akibat dari bekerja keras mencari nafkah.

Tangan yang kasar itu kemudian dicium oleh Rasulullah, dan beliau bersabda, "Kedua tangan ini tidak akan tersentuh oleh api neraka."

Mu'adz Bin Jabal adalah sahabat Rasulullah dari kaum Anshar yang berbai'at kepada Rasulullah sejak awal.

Selain dikenal sebagai pekerja keras, Mu'adz juga dikenal sebagai seorang cendekiawan yang menguasai ilmu fiqih dan memiliki pemahaman yang baik tentang yang halal dan yang haram.

Dan yang ketiga, tangan yang pernah dicium oleh Rasulullah adalah tangan putri beliau, Sayyidah Fathimah Az Zahra Radhiyallahu 'anha.