Pria Sulsel dituduh lecehkan wanita Lebonan di depan Kabah. Keluarga klarifikasi dan minta tolong ke Jokowi

"Sebelumnya sempat menghubungi kami yang ada di Indonesia karena hp ibunya tidak aktif, karena waktu itu ibunya kan masih di sekitaran Ka'bah menunggu Muhammad Said. Dihubungikah kami di Indonesia, kami disuruh menghubungi kakanya yang juga di Mekkah," ujar Anaa.

Sementara Muhammad Said dibawa sama polisi Arab, kerabat Kak Mini saat itu posisinya juga di sekitaran Ka'bah dihubungilah kak Mini ini oleh Muhammad Said kalau dia ditangkap polisi dengan tuduhan pelecehan.

Menurut polisi ada wanita jemaah asal Lebanon yang melapor Muhammad Said memegang pay#dar# si wanita Lebanon ini pada saat di depan Ka'bah.

Muhammad Said dimintai keterangan pada saat di kantor polisi tidak berkutik sedikitpun karena beliau tidak paham bahasa Arab, sampai dipukul pun sama Polisi Arab dia tidak berkutik karena memang dia tidak paham.

Baca Juga: Mengapa Imlek identik dengan warna merah? Begini sejarah dan mitosnya

"Posisi saat itu wanita pelapor tidak ada di lokasi. Sampai pada saat ketua travelnya ke kantor polisi di sana katanya harus ditahan dulu sekitaran 5 hari nanti dibebasin, oke kita toleran," sebut Anaa.

Menurutnya, akibat kesalahpahaman dan butuh waktu menyelesaikan, tibalah waktunya travel yang bawa Muhammad Said dan rombongan harus pulang ke Indonesia dan Muhammad Said belum bisa pulang karena kabarnya harus tetap di sana sampai selesai pengadilan.

Nah di sinilah keganjalannya, dia divonis hukuman 2 tahun penjara dengan kasus pelecehan, tanpa adanya bukti, saksinya pun cuma 2 polisi yang tangkap Muhammad said di TKP, dan pada saat pengadilan wanita Lebanon atau yang disebut korban ini tidak pernah hadir pada saat pengadilan!

Baca Juga: Alhamdulillah, Indra Bekti sudah boleh pulang didampingi Aldilla Jelita. Indy barends: Bersyukur kepada Tuhan

Pemilik akun ini juga mengabarkan bahwa keluarga di Indonesia tiap hari terus berkomunikasi dengan Muhammad Said yang menangis nangis.  

Ia bisa dikontak karena memakai telpon yang ada di kantor polisi dan durasinya hanya 5 menit. Muhammad Said juga dipaksa ngaku kalau beliau melakukan hal keji itu, tapi dia tetap bersih keras membantah kalau beliau tidak melakukan itu.

Meski dipaksa sama polisi di sana, dia tidak mengakui dan tidak pernah mengakui tuduhan itu.

Namun ada surat dari sana melalui kedutaan sampai ke Kepala Penyelenggaraan Haji dan Umroh di Sulsel dan keterangannya membuat keluarga di Sulsel kecewa dan sakit hati.***