KS shock dan sangat kaget. Ia kemudian meminta semua akses perbankannya diblokir.
"Hati saya saat itu sudah kacau karena uang saya hasil menggadaikan BPKB, untuk tambahan usaha. Namun belum sempat dipakai, saldo sudah hilang semua," ujar KS.
Ia kemudian mendatangi polsek terdekat untuk membuat laporan sebagaimana disarankan oleh pihak bank. Baru pada kedatangan yang kedua, pihak polsek membuat laporan pengaduan karena sudah dilampirkan laporan pengaduan yang dibuat oleh kantor cabang pihak bank.
Baca Juga: Warganet Ukraina kepada Zelenskiy: NATO dan Amerika adalah badut!
Saat membuat laporan di polsek, KS bertemu dengan setidaknya lima orang yang mengalami kejadian seperti yang ia alami. Pada hari yang sama dan jam yang sama.
Setelah dua minggu, datang informasi dari pihak bank yang menyatakan bahwa memang ada transaksi yang dilakukan oleh KS.
"Saya kecewa sekali. Pihak bank malah menyalahkan saya dengan mengatakan transaksi tersebut memang dilakukan oleh saya. Berulang kali saya katakan bukan saya yang melakukan transaksi. Saya tidak memencet link, tidak memberikan OTP, tidak memberikan nomor kartu ATM, mengapa ada yang bisa masuk ke rekening saya dan melakukan transaksi," ujar KS.
Baca Juga: 'Serangan udara' picu bursa capres 2024 semakin memanas, Airlangga Hartarto king maker
Hingga saat ini belum ada tanggapan resmi atas kejadian ini dari pihak bank di mediakonsumen.com
Kasus ini kemudian mendapat perhatian netizen dan berkomentar, antara lain:
"Jadi ngeri nabung di *, ini system pengamanan nya yg buruk atau IT nya yg gk becus ? Kok gampang banget di jebol jdi pngen ngambil semua uang saya trus pindah nabung ke bank lain," tulis Deni, 21/12/22.
"Itulah jeleknya Bank, niat menyimpan uang biar lebih aman tapi kalo ada sesuatu terjadi (sistem perbank-kan diretas) selalu nasabah yg di rugikan, padahal jls2 kalau kejadian-nya seperti itu adalah kelemahan dari sistem perbank-kan. Selalu harus nasabah yg kalang kabut kesana kemari tapi hasilnya Nihil," kata Adhi, 20/12/22.
"Kejadian ini sama persis yg terjadi pada sy di bulan April rekening saya habis 12 jt dalam beberapa menit ketika memasuki link tersebut,dan seolah itu bagian dr cs * ,sy sdh melakukan laporan ke customer care * dan saya jg sdh lapor ke * cabang Teuku Umar bandar Lampung dgn membawa surat laporan kepolisian ,jujur sy kecewa dgn sistem sekuriti * krn tdk ada proteksi sama sekali ketika uang itu tersedot dalam beberapa menit dan laporan sy dgn kepala cabang jg tdk di tanggapi serius seolah2 ini kesalahan nasabah ….sampai sekarang jg tdk ada follow up lebih lanjut," Muchibullah, 21/12/22.
"Kalo yakin benar “viral” kan saja, kalo benar2 kelalaian Bank, pasti diganti berapapun itu jumlahnya, tapi kalo karena kelalaian kita sendiri baik sadar maupun tidak sadar itulah apesnya gak bakal diganti. Saran saya sih kalo mau ganti HP atau nomor baru, mending buka rekening baru, dan yg lama tutup. Konsumen dari semua bank yg ada layanan mobilenya, pasti bermasalah," komentar Omradsky, 22/12/22.***
Artikel Terkait
Inilah sosok SAN, yang menyebabkan ratusan mahasiswa IPB tertipu dan terlilit pinjol
Ratusan Mahasiswa IPB terlilit pinjol. Ternyata SAN mengumpulkan ratusan korbannya saat acara seminar
Mahasiswa IPB terlilit pinjol. Kredivo buka suara
Mahasiswa IPB terlilit pinjol. Pengamat bilang begini
Wajib tahu! Inilah 7 tips agar pinjol tak sebar data pribadi