JAKARTA INSIDER – Nasib malang dialami ratusan mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB). Mereka tertipu dan terlilit hutang di pinjaman online (pinjol).
Ada 126 mahasiswa IPB yang terlilit pinjol, dengan jumlah total pinjaman mendekati Rp 3 miliar.
Gara-gara telat bayar pinjol, para mahasiswa ini sampai mendapat teror dari penagih hutang (debt collector) melalui telepon, pesan whatsapp, hingga didatangi ke rumah.
Silvia Nuraini dan Aurel, korban pinjol dan penipuan ini menceritakan kejadiannya.
Baca Juga: Keuletan William Wongso seorang praktisi kuliner di KTT G20
Silvia menuturkan, awal mula bersentuhan dengan pinjol karena mereka sedang terlibat kegiatan di kampus dan ditunjuk dalam kepanitiaan divisi penggalangan dana atau pencarian sponsor.
Oleh sejumlah kakak tingkat (kating), mereka ditawari sebuah usaha jual beli online.
"Terus ditawarin tuh project sama kating-kating kita buat ikut project ini nih uangnya lumayan," terang Silvia kepada wartawan.
Baca Juga: Kamu disebut pemalas? 6 Tanda ini artinya kamu sedang lelah mental dan bukan pemalas...
Silvia dan para korban lainnya kemudian dikenalkan dengan sosok terduga pelaku yang bernama Aisyah.
Aisyah kemudian meminta Silvia dan teman-temannya untuk menjalankan segala prosedur dan tata cara dalam mengikuti proyek usaha tersebut.
Tak menaruh curiga, Silvia dan Aurel mengatakan, mereka kemudian dibuatkan akun pinjaman online yang terhubung ke e-commerce dan diarahkan untuk membeli sebuah laptop.
Baca Juga: Buka Posko Pengaduan, IPB beri bantuan hukum mahasiswa yang terjerat Pinjol
Alamat penerima laptop pun diatur oleh Aisyah. Dari transaksi itu mereka dijanjikan keuntungan 10 persen yang nantinya akan digunakan untuk acara kegiatan kampus.