hukum-kriminal

Buntut obat sirop tercemar EG, produsen Unibebi polisikan pemasok bahan baku

Sabtu, 29 Oktober 2022 | 21:25 WIB
Kuasa Hukum PT Universal Pharmaceutical Industries, Hermansyah Hutagalung

 

 

JAKARTA INSIDER - Produsen obat sirop Unibebi, PT Universal Pharmaceutical Industries, melaporkan PT Logicom Solution ke Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) atas dugaan penipuan terkait penyaluran bahan baku obat.

Salah satu tim kuasa hukum PT Universal Pharmaceutical Industries, Hermansyah Hutagalung, di Medan, Sabtu (29/10/2022), mengatakan, PT Logicom Solution diduga melakukan penipuan menyusul ditemukan adanya cemaran Etilen Glikol (EG) pada obat sirop Unibebi yang melebihi ambang batas.

"Setelah kami mengetahui hasilnya melewati ambang batas aman, kami langsung membuat laporan ke Polda Sumut,"ujar Hermansyah.

Baca Juga: Inilah jadwal lengkap sidang lanjutan Ferdy Sambo Cs di PN Jaksel pekan depan

Herman, panggilan akrab Hermansyah, menyebutkan, jika dugaan yang dilaporkan terbukti, maka PT Universal Pharmaceutical Industries beserta industri farmasi menjadi korban dari supplier atau pemasok bahan baku yang tidak bertanggung jawab.

"Selama ini Universal Pharmaveutical selalu menjaga produknya tetap aman. Terkait persoalan ini, kami menguji sampel, jadi kami menganggap bahwa dia (Logicom Solution) sudah melakukan penipuan atas perusahaan kita,"ujarnya.

Laporan  ke Polda Sumut berdasarkan Surat Tanda Terima Laporan Polisi Nomor STTLP/B/1918/X/2022/SPKT/Polda Sumut pada Jumat, 28 Oktober 2022.

Baca Juga: Peringati Hari Republik Rakyat Turki, Erdogan ucapkan terimakasih pada Veteran tentara Attaturk

"Kita awalnya berpikir apakah menggunakan pasal tentang Undang-Undang Kesehatan dan Konsumen. Namun karena supplier, makanya kita menggunakan pasal penipuan. Buktinya certificate analize yang mereka siapkan," ujarnya.

 Herman mengungkapkan, bukti yang menguatkan pihaknya melaporkan pihak PT Logicom Solution atas tindak penipuan karena hasil laboratorium dan sertifikat milik PT Logicom Solution tidak sesuai.

"Hasil lab versi kita dengan certificate analize yang mereka jaminkan itu aman, tidak sesuai. Makanya menggunakan pasal penipuan sebagai produk yang dijual kepada kita," ujar Herman.

Baca Juga: Mengapa banyak warga India jadi bos raksasa IT dunia? Ini rahasianya!

Halaman:

Tags

Terkini