JAKARTA INSIDER – Fitria Nengsih menjadi salah satu diantara 8 orang, termasuk Bupati Meranti Muhammad Adil, yang diboyong ke Jakarta oleh KPK dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Riau, pada Kamis (6/4/2023).
Dalam operasi tangkap tangan KPK tersebut, terjaring 26 orang, di mana sosok Fitria Nengsih merupakan satu-satunya pejabat perempuan yang jadi tersangka tiga kasus korupsi sekaligus bersama Bupati Meranti yang terjadi di Kabupaten Meranti.
Dalam kasus yang menjeratnya, Fitria Nengsih diduga berperan banyak mulai dari mengumpulkan uang dari hasil menyunat dana daerah hingga pemberi suap untuk bupati Meranti Muhammad Adil dan Ketua Tim Pemeriksa BPK Perwakilan Riau, M Fahmi Aressa.
Baca Juga: Kemenkeu tanggapi Soimah bantah tagih tunggakan pajak pakai Debt Collector, saat sambangi rumahnya
Kabar berhembus, Fitria Nengsing merupakan istri siri alias istri simpanan Muhammad Adil. Benarkah demikian?
Benarkah demikian? Terkait hal ini, KPK enggan memberikan jawaban tegas terkait hubungan khusus Fitria Nengsih dengan Muhammad Adil.
"Ini tidak perlu saya jawab," kata Alexander Marwata, Wakil Ketua KPK, dalam konferensi pers di KPK, Jakarta, Jumat malam (7/4/2023)
Menurutnya, hal itu tidak ada hubungannya dengan kasus yang kini menjerat Kepala BPKAD Pembkab Meranti tersebut.
Baca Juga: WOW! Ancol gratiskan tiket masuk selama Ramadhan 2023, cek syarat dan ketentuannya
"Ini tidak ada hubungannya dengan korupsi, biarlah menjadi urusan pribadi yang besangkutan," ucapnya.
Pejabat Eselon II pemilik usaha travel umroh
Diketahui, Fitria Nengsih adalah orang yang memiliki usaha bidang jasa travel perjalanan umroh (PT TM) menyetor uang kepada Muhammad Adil.
Telah menyandang gelar hajah, Fitria Nengsih sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Kepualauan Meranti.
Saat ini, Fitria Nengsih menjabat Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pemkab Kepulauan Meranti dan belum satu tahun sebagai Pejabat Eselon II.