JAKARTA INSIDER - Kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) kembali mencuat di kawasan Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, dengan modus operandi baru yang semakin canggih dan licik.
Kali ini, para pelaku berhasil mengecoh sistem keamanan parkir berbasis tap in–tap out yang diterapkan di lokasi tersebut.
Dalam kejadian tersebut, dua orang pelaku bekerja sama menjalankan aksi mereka. Salah satu pelaku berperan melakukan tap in menggunakan kartu parkir di pintu masuk area, seolah-olah sebagai pengguna parkir biasa.
Baca Juga: AS sebut QRIS dan GPN sebagai hambatan dagang, Indonesia tegaskan tujuan domestik dan inklusif
Sementara itu, rekan pelakunya bertugas mencari sepeda motor target di area parkir, kemudian membobol kunci kendaraan tersebut.
Dengan metode ini, gerak-gerik mereka terlihat normal dan tidak memancing kecurigaan pihak keamanan maupun pengunjung lainnya.
Ketua Indonesia Parking Association (IPA), Rio Octaviano, menyebutkan bahwa modus ini termasuk dalam kategori strategi pencurian baru yang patut diwaspadai.
Baca Juga: Mengenal fenomena Stecu, lagu galau jadi tren gaya cuek anak muda Asia Tenggara
Ia menegaskan, masalah utama bukan terletak pada sistem pintu masuk, melainkan pada lemahnya sistem verifikasi di pintu keluar area parkir.
“Sistem parkir berbasis tap in–tap out yang tidak dibarengi kehadiran petugas di lokasi menjadi titik rawan kejahatan. Fokus pengamanan justru harus lebih diperketat di pintu keluarnya, bukan hanya pintu masuk,” ujar Rio.
Rio menambahkan, pelaku dapat saja masuk ke area parkir dengan membawa motor pribadi, lalu keluar menggunakan motor curian, terutama jika tidak ada sistem verifikasi kendaraan yang memadai.
Baca Juga: Waspada! BMKG ingatkan bahaya gempa Megathrust, warga Jakarta harus bersiap!
Dengan menggunakan pelat nomor palsu, motor hasil curian dapat dibawa keluar tanpa hambatan.
Lebih lanjut, Rio menekankan pentingnya kehadiran control room aktif di area parkir, yang bertugas melakukan verifikasi visual kendaraan. Menurutnya, control room ini harus tetap dioperasikan oleh manusia, meskipun petugas tidak secara fisik berada di gerbang keluar.
Dengan bantuan kamera pengawas, petugas dapat mencocokkan kendaraan yang masuk dan keluar, memastikan kesamaan nomor polisi, merek, tipe, dan warna kendaraan.