Ia pun mempertanyakan dari mana pelaku bisa memperoleh data-data tersebut.
Baca Juga: Meta rilis media sosial baru bernama Threads, Twitter gugat Meta sang induk perusahaan
"Memang, saya pernah mendengar istilah Carding saat saya masih SMA dulu. Jadi pikiran saya, ya ini saya menjadi korban," ujar Firdaus.
Ia juga menyoroti perbedaan antara kartu kredit yang dapat diajukan banding jika ada transaksi yang tidak sah, dengan kartu debit Jenius yang menggunakan jaringan Visa dan dapat digunakan untuk transaksi online tanpa OTP.
Hal ini berarti dana di rekening langsung terpotong tanpa persetujuan pemilik kartu.
Firdaus berharap agar dana yang hilang dapat dikembalikan oleh pihak Bank BTPN Jenius.
Ia menyoroti pentingnya keamanan data nasabah dalam layanan perbankan digital seperti Jenius. Bagi Firdaus, jumlah 7,5 juta rupiah memang tidak besar bagi sebagian orang, tetapi hal tersebut merupakan tabungan untuk kebutuhan pendidikan anaknya.
Pihak Bank BTPN Jenius belum memberikan tanggapan resmi terkait kasus ini.
Namun, Firdaus berharap laporan yang ia ajukan dapat ditindaklanjuti dengan serius oleh pihak terkait.
Ia juga mengajak para pengguna Jenius yang memiliki niat untuk menabung agar tetap waspada terhadap kemungkinan keamanan yang semakin rawan.***
Artikel Terkait
Dugaan kasus mafia tanah di Kota Bitung, warga bertarung dengan pemerintah untuk hak tanah
Meta rilis media sosial baru bernama Threads, Twitter gugat Meta sang induk perusahaan
Chris Tyson sahabat MrBeast rayakan ulang tahun ke-27, akui hidup 26 tahun dalam kebohongan sebelum jadi trans
Lowongan kerja videographer dan video editor untuk Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta
Cak Nun sakit, kini sedang menjalani proses pemulihan di rumah sakit