Kasus yang dialami para TKI seperti ini bukanlah hal yang baru lagi, selain mereka juga menjadi tenaga kerja ilegal di negeri orang dan menjadi sasaran TPPO.
Menyikapi kejadian tersebut Menteri Luar Negeri RI Retno Lestari Priansari Marsudi, memberi wanti-wanti agar tidak mudah tergoda pujuk rayu dengan alasan gaji besar.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menceritakan salah satu modus para makelar tenaga kerja ilegal adalah melalui scam online.
Scam online dengan memberi iming-iming gaji yang besar serta ditempatkan di bagian keuangan atau marketing.
"Karena itu patut diwaspadai, ketika seseorang menelepon untuk menjanjikan ada pekerjaan di luar negeri dengan gaji yang besar haruslah berhati-hati" ucap bu Menlu.
Baca Juga: Sambil tersenyum, Mario Dandy mengaku menyesal dan meminta maaf kepada David Ozora
Diceritakan Retno, pada umumnya para pekerja ini akan dikirim ke beberapa negara tetangga.
"Tanpa dokumen kerja, jaminan keselamatan kerja dan dokumen lainnya. Karena semua yang mengurus keberangkatan adalah para penipu tersebut" jelasnya.
Sampai di negara tujuan, para TKI ini, akan ditempatkan di satu gedung dan mulailah mereka bekerja untuk merekrut orang lain melalui penipuan investasi bodong.
"Para penipu tindak kejahatan ini akan menyediakan peralatan komputer dalam melakukan aksinya yang memperkerjakan TKI tersebut" terang Retno.
"Begitulah akhirnya para penipu tersebut menjebak TKI. Dalam melakukan modusnya TKI tinggal berangkat dan semua pengurusan keberangkatan ditanggung para agen ilegal yang memiliki jaringan" jelas Retno.
Baca Juga: Era sudah berubah, Bank Mayora bertransformasi menjadi bank digital Hibank
Menyambung penjelasan Menlu tersebut, dalam vidio tersebut dipertegas untuk berhati-hati agar tidak terjerat rayuan para makelar tenaga kerja ilegal yang ujung-ujungnya akan membawa malapetaka bagi pencari tenaga kerja.
Untuk mengingatkan, pekerjaan yang dijanjikan para komplotan tindak kejahatan ini, tidak saja memperkerjakan korbannya sebagai merekrut investasi bodong, namun juga untuk dijual sebagai wanita penghibur.
Yang paling diwaspadai lagi adalah, tindak kejahatan tersebut tidak saja disuruh melakukan penipuan, atau jadi tunasusila namun mereka juga melakukan bisnis penjualan organ tubuh manusia. Kejadian seperti ini sudah banyak terjadi.
Artikel Terkait
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Menggelar Lomba Desain Ikon Resmi Jakarta: Raih Hadiah Total Rp33 Juta!
Era sudah berubah, Bank Mayora bertransformasi menjadi bank digital Hibank
Promosi Seru: Naik Transjakarta ke Ancol Hanya Rp3500!
15 Ciri suami yang sudah terkena sihir perceraian dalam rumah tangga, waspadalah!
Sambil tersenyum, Mario Dandy mengaku menyesal dan meminta maaf kepada David Ozora