Akui trauma diintimidasi KKB pekerja pembangunan puskesmas di Distrik Paro, Nduga dievakuasi oleh TNI Polri..

photo author
- Rabu, 8 Maret 2023 | 20:03 WIB
ancaman KKB dan teror yang diterima oleh  para pekerja di Distrik Paro, Nduga/ Polri.go.id (JAKARTA INSIDER)
ancaman KKB dan teror yang diterima oleh para pekerja di Distrik Paro, Nduga/ Polri.go.id (JAKARTA INSIDER)

JAKARTA INSIDER - Tinus Janwarin salah satu pekerja pembangunan Puskesmas di Distrik Paro, kabupaten Nduga dievakuasi oleh Satgas Damai Cartenz mengaku masih trauma, lantaran intimidasi dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Pekerja Puskesmas ini, mengaku sering mendapatkan intimidasi KKB, pimpinan Egianus Kagoya.

Bentuk intimidasi dan teror yang Tinus terima dari KKB terjadi setiap hari, seperti di periksa serta membakar barang miliknya, selama pembangunan Puskesmas tersebut berlangsung.

Baca Juga: Lowongan kerja PT Freeport Indonesia Tahun 2023, berikut formasi dan cara pendaftarannya

Tinus pun menceritakan, bagaimana KKB mendatangi rumah tempat sementara mereka tinggal dengan memeriksa barang-barang, lantas membakar barang yang tidak penting.

Identitas mereka juga disita oleh KKB dan baru dikembalikan pada malam hari.

Masyarakat setempat pun turut memberitahu para kontraktor dan kepala tukang (mandor), untuk tidak keluar di malam hari.

Baca Juga: Pesawat C-130J-30 Super Hercules perkuat Skadron Udara 31, Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta

"Hanya boleh di tempat tinggal dan di tempat kerja juga. Boleh bekerja kalau sudah diperintahkan oleh mereka (KKB)," ungkap Tinus. Dikutip JAKARTA INSIDER dari laman Portal Polri, Rabu (8/3/2023).

Setelah mengetahui ancaman dari KKB, membuat para pekerja ketakutan. Harus patuh dengan mereka, karena para pekerja baru bisa melakukan pekerjaan pembangunan puskesmas, saat KKB Sudah memerintahkan.

Tinus diminta oleh tukang di sana, untuk tidak keluar rumah lantaran kendali berada di tangan KKB kapan saat harus kerja ataupun tidak, demi keselamatan mereka sebaiknya memang tidak keluar rumah.

Baca Juga: Tragis! Manajer musik dibunuh tiga begal untuk rebut jam merk Patek harga Rp1.6 miliar, ternyata barang KW

Ketika Tinus mengerjakan tahap dua di Februari 2023 untuk menyelesaikan Puskesmas, Egianus juga kembali marah.

Marahnya tidak hanya ke para pekerja saja, tetapi juga masyarakat di Distrik Paro.

Sambil kembali mengingat kejadian bulan Februari lalu, Tinus menceritakan saat Egianus ponselnya atau HT miliknya hilang, ia disuruh pulang dan masyarakat yang diminta mencari barang yang hilang tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: AG Nungki Kusumaningrum

Sumber: polri.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X