Salah satunya yaitu telur. Bahkan secara konfirm, penelitian ini menyimpulkan kalau konsumsi telur dikaitkan dengan kenaikan risiko stroke hemoragik.
Mencegah stroke sangat penting, tapi tak kalah penting juga Pertolongan Pertama Stroke yang Penting dan Dapat Jadi Penentu Keselamatan.
Penelitian EPIC ini menemukan kebanyakan partisipan makan telur kurang dari 20 gram per hari.
Setiap penambahan konsumsi telur 20 gram per hari dikaitkan dengan kenaikan risiko stroke hemoragik sebesar 25%.
Bukan berarti Anda tak bisa konsumsi telur sama sekali. Telur terdiri dari bagian yang putih dan kuning.
Baca Juga: Gerai Mixue Cikini didatangi pengunjuk rasa. Apa gara gara belum kantongi sertifikat halal dari MUI?
Diketahui kalau putih telur mengandung protein tinggi dan lebih rendah kolesterol dibanding kuning telur.
Sehingga, lain kali ingin mengonsumsi telur, sebaiknya kurangi kuningnya ya.
Jadi kalau ternyata Anda memiliki beberapa faktor risiko stroke, alangkah bijaknya kalau juga menghindari makanan penyebab stroke tersebut.
Percaya deh, dalam urusan kesehatan dan khususnya stroke, mencegah jauh lebih baik (dan lebih murah) daripada mengobati.
Jadi mulai terapkan pola makan sehat dan gaya hidup sehat. Tak ada kata terlambat, sekarang saatnya mencoba! ***
Artikel Terkait
Daging merah dapat meningkatkan risiko terkena stroke, benarkah? Ini kata peneliti
5 Gejala stroke ringan sampai berat, jangan diabaikan!
Belajar dari sakitnya Indra Bekti dan Tukul Arwana, ubah gaya hidup jika tak ingin terkena stroke di usia muda
Jangan candai teman anda yang sering budek atau kurang pendengaran. Bisa jadi ini penanda stroke!
Meski sempat kontroversi metode DSA atau cuci otak, stroke Tukul Arwana berangsur pulih berkat dr Terawan