4. Kegemukan
5. Kebiasaan merokok
6. Peradangan pada pembuluh darah
Baca Juga: Persiapan KTT G20 di Bali, memerlukan penyesuaian operasioanal
Saat arteri rusak, plak akan lebih mudah menempel pada arteri sehingga lambat laun menebal.
Penyempitan pembuluh kemudian akan menghambat aliran darah kaya oksigen ke jantung.
Jika plak ini pecah, trombosit (sel darah merah) akan menempel pada luka di arteri dan membentuk gumpalan darah yang memblokir arteri.
Sehingga, dapat menyebabkan angina semakin parah. Ketika bekuan darah cukup besar, maka arteri akan tertekan yang menyebabkan infark miokard atau kematian otot jantung, sebagaimana dikutip JAKARTA INSIDER dari halodoc.com pada Rabu (2/11/2022).
Baca Juga: Kenali sejak dini, tanda-tanda awal gagal ginjal !
Faktor risiko penyakit jantung koroner :
1. Usia lanjut
Pertambahan usia menyebabkan arteri menyempit dan rapuh.
2. Berjenis kelamin pria
Pria secara keseluruhan lebih cenderung mengalami penyakit jantung koroner.
Pria kurang adaptif mengatasi peristiwa stres secara fisiologis, perilaku, dan emosional yang berkontribusi pada peningkatan risiko penyakit jantung koroner.