5. Membantu gejala menopause
Aktivitas seksual yang teratur dapat membantu menangkal perubahan fisik, seperti kekeringan vagina dan atrofi, yang datang dengan menopause, kata Amir Marashi, seorang ginekolog yang berpraktik di Brooklyn, New York.
Seks merangsang aliran darah dan membantu menjaga jaringan vagina tetap sehat, kencang, dan elastis. Faktanya, penelitian menunjukkan semakin banyak Anda berhubungan seks, semakin sehat jaringan Anda.
"Organ apa pun yang Anda bawa lebih banyak suplai darah, Anda membuatnya lebih muda," kata Marashi. "Banyak pasien datang kepada saya untuk terapi penggantian hormonal.
Sebelum semua itu, saya berkata, 'Pastikan Anda mendapatkan orgasme yang teratur, konsisten, dan baik, karena itu akan sangat membantu.' ”
6. Mengurangi risiko kanker prostat
Untuk pria, beberapa penelitian telah mengungkapkan hubungan antara orgasme yang sering dan risiko kanker prostat yang lebih rendah. Prostat menahan beberapa cairan yang dilepaskan saat ejakulasi.
Satu studi Harvard terhadap hampir 32.000 pria menemukan bahwa semakin banyak seorang pria ejakulasi, semakin rendah risikonya terkena kanker.
Faktanya, mereka yang ejakulasi lebih dari 20 kali per bulan mengurangi risiko kanker prostat mereka sekitar 20 persen, dibandingkan dengan mereka yang ejakulasi empat hingga tujuh kali per bulan.
Sementara alasan untuk hubungan ini tidak sepenuhnya jelas, para ahli percaya bahwa seringnya pergantian cairan di prostat Anda kemungkinan baik untuk Anda.
"Dengan begitu, Anda membuang lebih banyak karsinogen potensial yang ada di sana," kata Thomas. "Sistem kami dirancang untuk mengalir dan menggantikan dirinya sendiri."
Baca Juga: Tahniah! KPU Provinsi Riau tetapkan Abdul Wahid dan Hariyanto sebagai Gubernur dan Wagub terpilih
7. Meningkatkan kesehatan mental
Sejumlah besar penelitian telah menemukan bahwa aktivitas seksual dan keintiman terkait dengan tingkat depresi, kecemasan dan perasaan terisolasi yang lebih rendah, dan bahwa aktivitas seksual yang teratur dapat meningkatkan kebahagiaan dan suasana hati.
Salah satu studi yang lebih baru, yang diterbitkan pada tahun 2021, menemukan bahwa skor kecemasan dan depresi secara signifikan lebih rendah pada mereka yang aktif secara seksual selama penguncian COVID-19 dibandingkan dengan mereka yang tidak.
Artikel Terkait
Ini dia 6 Manfaat Olahraga Tenis bagi Lansia
Ingin melanjutkan kuliah di Jakarta? Ini 10 rekomendasi Universitas terbaik di ibu kota!
30 Restoran Terbaik di Jakarta menurut TripAdvisor dengan menu paket komplit !
Indonesia Memasuki Fase Populasi Menua, 12 Persen Penduduk Masuk Kategori Lansia, Jumlahnya Segini
Pemprov DKI Jakarta Himbau Masyarakat Tidak Panik Soal Potensi Penyebaran HMPV: Bukan virus baru, ditemukan hampir sepanjang tahun