Pemprov DKI Jakarta Himbau Masyarakat Tidak Panik Soal Potensi Penyebaran HMPV: Bukan virus baru, ditemukan hampir sepanjang tahun

photo author
- Kamis, 9 Januari 2025 | 13:36 WIB
Pemprov DKI Jakarta melakukan berbagai upaya, termasuk edukasi masyarakat untuk mengenali gejala ISPA, mencegah sakit, dan menghindari penularan dengan etika batuk, menggunakan masker saat sakit, mencuci tangan, dan hidup sehat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. (Berita Jakarta)
Pemprov DKI Jakarta melakukan berbagai upaya, termasuk edukasi masyarakat untuk mengenali gejala ISPA, mencegah sakit, dan menghindari penularan dengan etika batuk, menggunakan masker saat sakit, mencuci tangan, dan hidup sehat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. (Berita Jakarta)

JAKARTA INSIDER - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengimbau masyarakat agar tidak panik terkait potensi penyebaran Human Metapneumovirus (HMPV).

Pasalnya, HMPV bukan merupakan virus baru, tapi sudah dikenal di dunia medis.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta, Ani Ruspitawati mengatakan, HMPV ditemukan pada tahun 2001, sehingga virus ini bukanlah virus baru seperti COVID 19 yang baru ditemukan pada tahun 2019.

Baca Juga: Kasus mengerikan dari seorang nenek psikopat asal Rusia yang suka memakan tubuh korbannya

Ia menjelaskan, HMPV adalah salah satu dari banyak mikroorganisme penyebab Infeksi Saluran Napas Akut (ISPA), baik pada saluran napas atas maupun bawah, yang ditemukan hampir sepanjang tahun.

Ani menyampaikan, gejala umum ISPA akibat berbagai virus atau mikroorganisme lain, termasuk HMPV, meliputi batuk, demam, hidung tersumbat, dan sesak napas.

Jika infeksi terjadi pada saluran napas bawah, dapat berkembang menjadi bronchitis, pneumonia atau radang paru.

Baca Juga: Polres Metro Jakbar pecat 9 anggotanya secara tidak hormat terkait kasus zina hingga peredaran narkoba

“Ada sekitar 23 mikroorganisme lain yang sering ditemukan pada penderita ISPA, seperti virus Influenza tipe A dan B, Adenovirus, dan Coronavirus,” ujar Ani, Kamis (9/1).

Ani meminta masyarakat tetap tenang dan menerapkan langkah preventif seperti pola hidup sehat, etika batuk, rajin mencuci tangan, dan menggunakan masker saat sakit.

“Meskipun mayoritas penderita ISPA akibat HMPV tidak mengalami sakit berat, kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh dapat mengalami infeksi yang lebih berat dan memerlukan perawatan,” katanya.

Baca Juga: 10 makanan yang wajib untuk dikonsumsi oleh lansia yang mudah dicerna dan dengan gizi yang seimbang

Ani mengatakan, kondisi saat ini relatif masih aman. Meskipun jumlah penderita ISPA dan pneumonia meningkat sejak November 2024.

Pola ini berulang setiap tahun dengan peningkatan kasus ISPA menjelang akhir tahun hingga awal tahun.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Kasan Mulyono

Sumber: Berita Jakarta

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X