ekbis

Pasar saham bergejolak positif, IHSG melonjak lebih dari 5,5 persen usai Truml tunda tarif impor jilid 2

Kamis, 10 April 2025 | 18:55 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. (Instagram.com/@realdonaldtrump)

Efek Domino di Pasar Asia

Kabar penundaan tarif impor ini tak hanya berdampak pada bursa Indonesia. Beberapa bursa utama Asia turut menguat tajam seiring meredanya kekhawatiran investor terhadap potensi eskalasi perang dagang. Berikut kondisi beberapa indeks saham Asia per pukul 09.00 WIB:

  • Nikkei 225 (Jepang): naik 2.541 poin atau 8,06 persen ke level 34.401,18

  • Hang Seng (Hong Kong): menguat 643 poin atau 3,17 persen ke 20.921,519

  • SSE Composite Index (China): naik 44,8 poin atau 1,42 persen ke 3.597,860

Baca Juga: Rudapaksa keluarga pasien di RSHS, STR Dokter Residen dicabut, Kemenkes: Kami ambil langkah tegas

Kondisi ini mencerminkan meningkatnya optimisme investor atas stabilitas hubungan dagang dan ekonomi global ke depan. Selain itu, pelaku pasar juga melihat langkah Trump sebagai upaya meredam inflasi global dan memberikan ruang pemulihan ekonomi negara-negara mitra dagang Amerika Serikat.

Respon Pelaku Pasar di Dalam Negeri

Di dalam negeri, para analis menilai bahwa lonjakan IHSG merupakan reaksi cepat dari pasar terhadap pergeseran sentimen global.

Kebijakan yang lebih akomodatif dari AS menjadi peluang bagi investor untuk kembali masuk ke pasar modal, khususnya di negara-negara berkembang seperti Indonesia.

Ekonom juga menyebutkan bahwa sektor-sektor yang berorientasi ekspor dan manufaktur kemungkinan akan menjadi penerima manfaat terbesar dari kondisi ini, karena tarif yang lebih rendah memungkinkan biaya produksi dan pengiriman menjadi lebih kompetitif.

Baca Juga: Presiden Prabowo Subianto tiba di Turki, mendapat sambutan hangat oleh Erdogan dan jajar kehormatan

Dengan adanya stabilitas kebijakan dagang dan dukungan sentimen eksternal yang membaik, IHSG berpotensi untuk melanjutkan penguatan dalam beberapa hari ke depan—tentu saja dengan tetap memperhatikan faktor risiko geopolitik dan suku bunga global.***

Halaman:

Tags

Terkini