Bahkan dirinya tidak mentolerir para pegawai yang diduga melakukan pelanggaran tersebut dengan pemecatan secara tidak terhormat.
Berkaca pada dua kasus yang dialami oleh mantan petinggi Ditjen Pajak, Rafael Alun Trisambodo dan mantan kepala Bea Cukai Yogyakarta.
Ternyata dugaan pencucian uang ini bukan hanya dilakuan oleh keduanya saja.
Banyak pegawai lainnya yang juga memiliki rekening gemuk dan sudah terindikasi oleh PPATK.
Hal ini sesuai dengan informasi PPATK ke Itjen Kemenkeu dari tahun 2007 hingga tahum 2023 dengan total laporan sebanyak 266 yang menyangkut 964 pegawai.
Dari angka itu, 185 informasi merupakan permintaan Itjen Kemenkeu dan 81 inisiatif PPATK.
Bahkan kabarnya, Kemenkeu saat ini tengah melakukan investigasi terhadap 69 pegawainya.
Hal tersebut tentu berisiko tinggi untuk dilakukan tindakan disiplin sesuai pelanggaran mereka.
"Saya minta Itjen Kemenkeu menyampaikan ke publik perkembangan investigasinya," ungkap Menkeu Sri Mulyani sebagaimana dilansir JAKARTA INSIDER dari postingan Instagram @smindrawati pada Senin (13/3/2023).
Dirinya juga menambahkan bahwa pihaknya tidak akan berhenti melakukan pembersihan kepada para pegawai Kemenkeu yang korupsi dan berkhianat.
"Kami bekerjasama dengan semua pihak. Terimakasih atas dukungannya. Terus bersihkan dari yang kotor dan korup. Hargai dan dukung yang bekerja jujur, bersih, dan kompeten," ungkapnya lagi. ***
Artikel Terkait
Sri Mulyani beri respon Mahfud MD soal transaksi janggal senilai Rp300 triliun di Kementerian Keuangan
Sri Mulyani didesak untuk berani mengusut tuntas kasus pegawai pajak yang hartanya dinilai tidak lazim
Data PPATK mengenai transaksi mencurigakan sebesar Rp 300 Triliun, Sri Mulyani sambangi Mahfud MD
Sri Mulyani menahan kesedihan dengan suara bergetar, akui memahami kekecewaan masyarakat terhadap Kemenkeu...
Sri Mulyani dan Mahfud MD gelar konferensi pers, terkait transaksi janggal Rp300 T di Kemenkeu, Simak di Sini!