“Air, perlengkapan darurat, baterai, senter gitu kan untuk tiga hari kedepan,” kata Aryo Brahmantyo.
“Karena ada ekspektasi eskalasi serangan yang lebih besar dan dapat berdampak terhadap aliran listrik, jaringan internet sama persediaan air bersih,” lanjut Aryo Brahmantyo.
“Itu kemungkinan kalau dari kabar yang saya dengar arahnya dari arah Suriah sama Lebanon,” ujar Aryo Brahmantyo.
“Jadi mereka serangannya datang dari situ dan kemungkinan masih besar daripada serangan yang gelombang pertama beberapa hari yang lalu,” tutur Aryo Brahmantyo.
Aryo Brahmantyo sendiri sebagai WNI yang berkuliah di Israel ungkap saat masa orientasi sudah diberikan pengarahan.
Pihak Universitas tempat Aryo Brahmantyo berkuliah di Israel itu telah memberikan pengarahan jika ada roket dan jet tempur untuksegera berlindung ke bunker-bunker bangunan di bawah tanah.
Dari sumber lain menyebutkan memang standart bangunan di Israel pasti memiliki bunker perlindungan.***
Artikel Terkait
Hamas serang dengan 5.000 roket udara, Israel berang dan respon keras beri serangan balasan
Konflik Israel dan Palestina menurut pandangan dari pengamat politik Timur Tengah dan dunia islam
Mencekam, WNI ini terjebak di Gaza Palestina yang sedang berkonflik dengan Israel: Kami terus intens…
Duta Besar RI siapkan evakuasi WNI, yang ada di Gaza Palestina jika keadaan makin memburuk: Evakuasi ke Mesir
WNI sekaligus aktivis ungkap korban jiwa di Gaza Palestina ada 690 dan korban luka 3.800, imbas konflik Israel
WNI yang kuliah di Israel ini ungkap situasi mencekam ditengah perang melawan Hamas di Gaza Palestina
WNI yang kuliah di Israel ini kisahkan pasca serangan Hamas dari Gaza Palestina, pemerintah tetapkan lockdown