Haji Faisal menyebut turut terkena imbas dari sepinya Pasar Tanah Abang Jakarta ini.
Baca Juga: 5 Makanan yang dilarang untuk pengidap penyakit jantung, waspadalah!
“Ya otomatis orang dagang grosir seperti saya atau teman-teman saya itu terkena imbas,” kata Haji Faisal.
“Karena sistem kami di sini di Pasar Tanah Abang Jakarta ini menjual kepada orang-orang yang punya kios di dalam,” lanjut Haji Faisal.
“Yang jual baju jadi itu sistem kredit sebagian,” ujar Haji Faisal.
Baca Juga: 7 Tanda peringatan anda sudah terkena penyakit diabetes, yuk disimak!
“Jadi kami jual seumpamanya waktu satu setengah bulan,” tutur Haji Faisal.
“Atau 1 bulan baru pembayaran dari sebagian orang-orang yang jadi langganan kita,” ucap.
“Terus dengan orang-orang yang kondisi itu sekarang sepi dan dia kadang laris kadang enggak, itu pembayarannya ke kita macet,” lanjutnya.
Baca Juga: 5 Obat herbal untuk meredakan penyakit nyeri sendi, apa saja? yuk disimak!
Haji Faisal ungkap sepinya pedagang pakaian di Pasar Tanah Abang mempengaruhi dirinya karena ia jual kain sistem kredit pada para pedagang.
Alias pedagang baju sepi, iapun turut terkena imbas sepi dengan macetnya pembayaran.
Haji Faisal mengaku dirinya sebagai pedagang grosir otomatis memiliki resiko besar atas situasi seperti itu.***
Artikel Terkait
Pasar tanah Abang Jakarta pusat kian sepi, pedagang kios kian menjerit dan memilih menutup kios mereka
Pasar Tanah Abang Jakarta kini mulai sepi pembeli, masa kejayaan sudah habis?
Pasar Tanah Abang Jakarta semakin sepi, pedagang menduga pembeli beralih ke online shop dari rumah saja
Pasar Tanah Abang Jakarta kian sepi parah, pedagang berharap ada kebijakan baru dari pemerintah
Pasar Tanah Abang Jakarta semakin sepi, keuntungan dianggap tidak menutup biaya operasional, banyak toko tutup
Pasar Tanah Abang Jakarta sepi, pedagang sebut omzet anjlok: Dari puluhan juta sehari sekarang sejutaan sehari
Pasar Tanah Abang Jakarta sepi, pedagang: Dulu omzet sehari puluhan juta sekarang menjual Rp500.000 saja susah