JAKARTA INSIDER - Festival Pencak Silat 2025 resmi digelar sebagai bagian dari upaya pelestarian dan promosi seni bela diri tradisional Indonesia.
Bertempat di Jakarta, acara ini menghadirkan ratusan pesilat dari berbagai daerah di Nusantara yang menampilkan keunikan dan kekayaan gaya pencak silat khas daerah masing-masing.
Tidak hanya sebagai ajang kompetisi, festival ini juga menjadi ruang bagi generasi muda untuk mengenal dan mencintai seni budaya warisan leluhur.
Baca Juga: Rencana evakuasi kemanusiaan: Indonesia siap tampung warga Gaza korban konflik
Dikutip dari kanal YouTube official iNews Acara yang berlangsung selama tiga hari ini menyuguhkan berbagai pertunjukan, mulai dari demonstrasi teknik silat, seminar budaya, hingga pameran sejarah dan filosofi pencak silat.
Para peserta yang datang dari Sabang hingga Merauke menampilkan berbagai aliran dan jurus, menunjukkan bahwa pencak silat bukan sekadar seni bela diri, melainkan bagian penting dari identitas bangsa.
Festival ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk perwakilan dari UNESCO, yang telah mengakui pencak silat sebagai warisan budaya tak benda dunia.
Baca Juga: Aneh tapi nyata: Makanan berlabel halal ternyata mengandung babi
Kehadiran mereka menjadi bukti bahwa dunia internasional juga mengakui pentingnya menjaga kelestarian budaya lokal seperti pencak silat.
Menteri Pemuda dan Olahraga yang turut hadir dalam pembukaan acara menyampaikan apresiasinya terhadap para pelatih, pesilat, dan komunitas yang terus menjaga dan mengembangkan pencak silat di tengah modernisasi zaman.
Ia menekankan pentingnya regenerasi agar pencak silat tetap hidup dan relevan bagi generasi mendatang.
Baca Juga: Polisi buru 4 DPO terkait kasus pembakaran mobil di Harjamukti, Depok
Festival Pencak Silat 2025 bukan hanya ajang adu teknik, tetapi juga simbol kecintaan terhadap budaya dan jati diri bangsa.
Melalui kegiatan ini, diharapkan pencak silat dapat terus berkembang, baik di dalam negeri maupun di kancah internasional, sebagai seni bela diri yang penuh nilai moral, spiritual, dan filosofi luhur khas Indonesia.