Australian Independent School Indonesia: Pendidikan inklusif berkualitas internasional

JAKARTA INSIDER - Australian Independent (International) School - Indonesia, atau yang dikenal sebagai AIS Indonesia, telah menjalani perjalanan panjang selama lebih dari dua dekade dalam memberikan pendidikan internasional yang inklusif bagi anak-anak di Indonesia.

Berdiri sejak tahun 1996, sekolah ini telah menjadi pilihan bagi orang tua yang mencari pendidikan berkualitas dengan kurikulum Australia yang mengacu pada standar global.

Pionir Pendidikan Inklusif

Sejarah AIS Indonesia dimulai sebagai tanggapan terhadap tuntutan akan pendidikan inklusif di kalangan sekolah internasional di Indonesia.

Baca Juga: Sekolah Yayasan Tarakanita: Merintis pendidikan berkualitas di Indonesia sejak 1837

Sebelum berdirinya AIS, anak-anak dengan kebutuhan belajar khusus tidak memiliki pilihan sekolah internasional di Jakarta.

Pendiri AIS, Penny Robertson, mendirikan sekolah ini setelah menemukan bahwa anak perempuannya yang memiliki sindrom Down tidak diterima di sekolah mana pun.

Dengan dukungan para pendidik, perwakilan diplomatik, komersial, dan orang tua yang berkomitmen, AIS Indonesia resmi berdiri pada 15 Juli 1996 dengan hanya sebelas siswa awal dan lima guru.

Baca Juga: Sekolah Yayasan Pangudi Luhur: Mencerdaskan generasi muda dengan kasih dan pancasila

Pendidikan yang Melampaui Batas

Sekolah ini kini telah tumbuh menjadi tempat bagi lebih dari 800 siswa.

Dua kampusnya yang lengkap di Jakarta dan Bali menawarkan pendidikan mulai dari pra-sekolah hingga tahun 12, dengan dukungan khusus untuk siswa dengan beragam kebutuhan pendidikan.

Salah satu aspek yang membedakan AIS adalah fokus pada perkembangan pribadi.

Selain sukses akademis, siswa di sini didorong untuk mengeksplorasi minat dan potensi individual mereka.