JAKARTA INSIDER - Perserikatan Bangsa-bangsa atau yang biasa dikenal dengan PBB Pepet Elon Musk untuk memastikan hak asasi manusia jadi pusat pengelolaan Twitter.
Hal itu disampaikan oleh Komisaris tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Volker Turk.
PBB mengemukakan surat terbuka kepada Elon Musk, selaku bos anyar Twitter.
Baca Juga: Joe Biden ngamuk ungkap Presiden Iran Ebrahim Raeisi ikut campur urusan Rusia dan Ukraina
Volker mendesaknya CEO Tesla itu untuk memastikan hak asasi manusia menjadi pusat pengelolaan Twitter.
Aplikasi berlogo burung biru tersebut memberhentikan setengah tenaga kerjanya pada hari Jumat (4/11/2022).
Cuitan-cuitan oleh staf perusahaan media sosial tersebut mengatakan tim yang bertanggung jawab atas hak asasi manusia termasuk di antara mereka yang terkena dampak.
Baca Juga: Kebiasaan di pagi hari yang harus dihindari karena membuat tubuh gemuk
"Twitter adalah bagian dari revolusi global yang telah mengubah cara kita berkomunikasi," kata Volker dikutip JAKARTA INSIDER dari The Verge Minggu, (6/11/2022)
"Tapi saya menulis dengan keprihatinan dan ketakutan tentang wadah publik digital kami dan peran Twitter di dalamnya," sambungnya.
Lebih lanjut, Volker membeberkan, seperti semua perusahaan, Twitter perlu memahami bahaya yang terkait dengan platformnya dan mengambil langkah untuk mengatasinya.
Baca Juga: Anies vs Ganjar, begini pendapat non muslim Medan jika Anies jadi presiden
"Menghormati hak asasi manusia kita bersama harus menetapkan pagar pembatas untuk penggunaan dan evolusi platform," imbuh Volker.
Artikel Terkait
Sate hingga rendang, inilah 5 makanan Indonesia yang mendunia. Mana favoritmu?
Rusia luncurkan rudal serang langit Oblast dan Donetsk, Ukraina balas hancurkan Tank Tentara Putin
Anies vs Ganjar, begini pendapat non muslim Medan jika Anies jadi presiden
Gerilya Politik Anies di Sumut, bertemu pimpinan Tarekat Naqsyabandiah, Syekh Zikmal Fuad, putra kader Golkar
Joe Biden ngamuk ungkap Presiden Iran Ebrahim Raeisi ikut campur urusan Rusia dan Ukraina