Meskipun klaim dari dua threat actor ini telah menjadi perbincangan hangat, banyak pihak yang meragukan keaslian dugaan peretasan tersebut.
Salah satu dari mereka hanya menyediakan sampel data dari enam rekening, sementara yang lain hanya menyediakan data mentah dalam jumlah yang terbatas.
Semuanya terlihat mencurigakan, terutama karena isu ini dimulai oleh buzzer di media sosial.
Saat ini, pihak BCA sudah menegaskan bahwa data nasabah aman dan tidak ada hack yang terjadi.
Baca Juga: Bank Indonesia Siap Jalankan Rencana Strategis untuk Redenominasi Rupiah
Pihak bank juga menyarankan kepada para nasabahnya untuk tetap waspada terhadap potensi upaya penipuan dan peretasan, serta untuk tidak menggunakan aplikasi-aplikasi tidak resmi yang dapat membuka celah keamanan.***