Sebelumnya, pada pertengahan Maret 2025, OpenAI bahkan sempat mengajukan permohonan kepada pemerintah AS untuk melonggarkan aturan hak cipta demi mendukung pengembangan AI.
Mereka menyebut bahwa pelonggaran ini penting agar Amerika Serikat tetap unggul dalam persaingan teknologi global, terutama melawan China.
Dalam proposal bertajuk AI Action Plan yang diajukan ke pemerintahan Donald Trump, OpenAI mendorong revisi kebijakan yang mendukung inovasi dan mengurangi beban hak kekayaan intelektual.
Konsep fair use sendiri mengacu pada kebebasan penggunaan materi berhak cipta dalam batasan tertentu, seperti untuk pendidikan, kritik, atau pelaporan berita.
Namun, penerapan konsep ini terhadap AI masih memicu kontroversi, sebab meski data tersedia secara publik, banyak yang tetap berada di bawah perlindungan hukum hak cipta.
Dengan terus bertambahnya gugatan, OpenAI menghadapi tekanan besar untuk merevisi praktik pengumpulan data mereka.
Meski tetap bersikukuh bahwa pendekatan mereka sah dan bermanfaat, tekanan dari industri media dan kreator konten tampaknya belum akan mereda dalam waktu dekat.***