1. Facebook Check In deals - diluncurkan pada tahun 2011 dan ditutup setelah 4 bulan. Ini merupakan penjiplakan dari Groupon dan LivingSocial.
2. Facebook Gifts - dimulai pada September 2012 dan ditutup setelah 1 tahun. Ini adalah salinan dari aplikasi pemberian hadiah Karma.
3. Facebook mengakuisisi Parse pada tahun 2013, tetapi harus menutupnya. Parse sudah berkembang dengan baik sebelum dibeli oleh Facebook.
4. Facebook Credits - Pengguna menganggapnya terlalu membingungkan. Credits digunakan oleh banyak perusahaan seperti Disney Dining Credits.
Baca Juga: Data pengguna di MyIndihome bocor! 35 juta data tersebar di dunia maya
5. Facebook Messages dengan email - dianggap sebagai "pembunuh Gmail," tetapi dihentikan karena kurang populer.
6. Facebook Places - Mirip dengan Foursquare. Pada September 2011, layanan ini ditutup karena masalah privasi.
7. Facebook Stories - Gagal meniru Pinterest dan Snapchat.
8. Facebook Slingshot - Imitasi Snapchat yang diluncurkan pada tahun 2014, tetapi dibatalkan pada tahun 2015.
9. Facebook Poke - Fitur pertama yang meniru Snapchat, diluncurkan pada Desember 2012 tetapi dihapus pada tahun 2014.
Meskipun Twitter melakukan gugatan hukum terhadap Meta, beberapa pihak berpendapat bahwa Meta tidak akan menjadi ancaman serius bagi Twitter.
Meski keduanya adalah platform media sosial, keduanya memiliki pendekatan yang berbeda terhadap kebebasan berbicara.
Baca Juga: Pertempuran Dota 2 terbesar di tanah air telah tiba, The Bali Major 2023!
Twitter dikenal sebagai "Town Hall of Free Speech" yang memungkinkan penggunanya untuk mengungkapkan pendapat dengan bebas.
Sementara itu, Meta, melalui platform Facebook, telah menghadapi kritik karena kebijakan pengawasan dan sensor yang lebih ketat.
Artikel Terkait
Data pengguna di MyIndihome bocor! 35 juta data tersebar di dunia maya
Pertempuran Dota 2 terbesar di tanah air telah tiba, The Bali Major 2023!
Meta luncurkan aplikasi baru Threads, siap jadi pesaing Twitter
Cristiano Ronaldo luncurkan koleksi NFT terbaru melalui Binance, The GOAT hadir di teknologi Blockhain
Menggemparkan! 34 juta data paspor Indonesia dibocorkan dan diperjualbelikan di internet