Parah! BSI diduga berbohong terkait kelumpuhan bank selama sepekan, Ransomware LockBit: Kami menyerang BSI...

photo author
- Minggu, 14 Mei 2023 | 16:24 WIB
Ilustrasi. Ternyata ini yang dilakukan ransomware LockBit kepada BSI hingga mengalami kelumpuhan selama sepekan. (Pexels/ Tima Miroshnichenko)
Ilustrasi. Ternyata ini yang dilakukan ransomware LockBit kepada BSI hingga mengalami kelumpuhan selama sepekan. (Pexels/ Tima Miroshnichenko)

Bahkan kelompok ransomware ini menegaskan dengan pasti bahwa pihak BSI justru lebih memilih berbohong kepada nasabah.

Baca Juga: 11 Tanda rumah yang sudah terkena kiriman santet, waspada dialami rumah anda!

Tak hanya itu, ternyata serangan LockBit juga berhasil membobol 1,5 TB data milik BSI.

Di mana dari 1,5 TB data yang dicuri tersebut, terdapat data pengguna dan password untuk akses internal layanan yang digunakan pihak bank.

Dalam surat terbukanya tersebut, LockBit juga mengkonfirmasi bahwa kebocoran data milik BSI meliputi data karyawan, dokumen keuangan, dokumen legal, hingga NDA.

Baca Juga: Serangan hacker LockBit guncang Bank BSI, dalih maintenance teknis, ternyata siasat penutup

Bahkan disampaikan juga data nasabah BSI yang bocor meliputi nama, nomor hp, alamat, saldo rekening, histori transaksi, tanggal pembukaan rekening, dan informasi pekerjaan.

Ransomrawe berbahaya tersebut hanya memberikan waktu 72 jam kepada manajemen BSI agar menghubungi LockbitSupp untuk menyelesaikan masalah yang terjadi.

Jika pihak manajemen bank tidak menghubungi, maka LockBit melayangkan ancamannya akan meruntuhkan reputasi bank.

Baca Juga: 18 Ciri rumah yang sudah diganggu jin dan terkena kiriman sihir, santet, guna-guna, waspadalah!

Berikut ini adalah kutipan lengkap surat yang dilayangkan LockBit kepada BSI:

"Pada bulan Mei & kami menyerang Bank Syariah Indonesia, menghentikan sepenuhnya semua layanannya.

Manajemen bank tidak dapat memikirkan hal yang lebih baik selain dengan berani berbohong kepada pelanggan dan mitra mereka, melaporkan adanya "perbaikan teknis" yang sedang dilakukan di bank.

Kami juga ingin menginformasikan bahwa selain kelumpuhan bank. kami mencuri sekitar 1,5 terabyte data pribadi. Data yang dicuri meliputi:

1) 9 database yang berisi informasi pribadi lebih dari 15 juta pelanggan, karyawan (nomor telepon, alamat, nama, informasi dokumen, jumlah rekening, nomor kartu, transaksi, dan banyak lagi)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Jeki Purwanto

Sumber: PMJ News

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

8 Fakta China Hidup di Teknologi Masa Depan

Selasa, 23 September 2025 | 15:59 WIB

Daftar Jet Tempur Tercepat di Dunia, Rusia Paling Unggul

Minggu, 21 September 2025 | 09:44 WIB
X