Alih-alih melindungi, Dark AI berpotensi menciptakan eskalasi konflik global sebab negara lain dipaksa ikut mengembangkan teknologi serupa agar tak tertinggal.
Di sinilah paradoks muncul: untuk menjaga keamanan, pemerintah justru menciptakan ancaman baru.
Dan seperti kata pepatah lama, siapa yang bermain dengan api, bersiaplah terbakar.
Dark AI kini bukan sekadar istilah teknis, melainkan tanda zaman. Dunia memasuki fase di mana perang bisa dimulai bukan dengan rudal, melainkan dengan barisan kode yang tak terlihat.***
Artikel Terkait
Transaksi QRIS Antarnegara Tembus Rp1,66 Triliun, Sektor Wisata Indonesia Jadi Primadona
Ketua MPR Tanggapi Ramainya Isu Penambahan Periode Jabatan Presiden 8 Tahun
Langkah Berani Sri Mulyani! SAL Rp60 Triliun Dipakai untuk Perkuat APBN dan Kurangi Utang
QRIS Mendunia! Mulai Bisa Digunakan di China, Berlaku Inbound dan Outbound
Gempa Guncang 15 Wilayah Indonesia Semalaman, dari Sumatera hingga Papua