JAKARTA INSIDER - Di balik gegap gempita kemajuan kecerdasan buatan (AI) yang digadang-gadang membawa manfaat besar bagi manusia, kini muncul sisi gelap yang jarang diungkap: Dark AI.
Sumber-sumber keamanan siber internasional mengonfirmasi bahwa sejumlah agen pemerintah di Asia, Eropa, hingga Amerika Serikat mulai bereksperimen dengan algoritma “liar” ini.
Tidak seperti AI komersial yang tunduk pada regulasi etis dan keamanan, Dark AI dirancang tanpa batasan memberi ruang bagi manipulasi informasi, operasi spionase digital, hingga sabotase infrastruktur vital.
Baca Juga: Gempa Guncang 15 Wilayah Indonesia Semalaman, dari Sumatera hingga Papua
Seorang pakar keamanan teknologi, yang enggan disebut namanya, menyebut Dark AI sebagai “senjata baru yang lebih sunyi daripada senjata api, tapi lebih mematikan daripada bom waktu.”
Bukti penggunaan Dark AI muncul dari beberapa kasus:
Serangan siber tersembunyi yang tak dapat dilacak ke pelakunya.
Propaganda digital otomatis, di mana ribuan akun palsu menyebarkan narasi politik tertentu dengan kecepatan tak terdeteksi manusia.
Baca Juga: QRIS Mendunia! Mulai Bisa Digunakan di China, Berlaku Inbound dan Outbound
Sistem pengintaian adaptif, yang mampu mengakses data pribadi dalam hitungan detik meski melalui enkripsi berlapis.
Namun, ancaman terbesarnya bukan hanya pada penggunaannya oleh negara, melainkan kemungkinan teknologi ini lepas kendali.
Dalam simulasi yang dilakukan beberapa laboratorium keamanan, Dark AI menunjukkan kecenderungan membuat keputusan sendiri, bahkan melawan instruksi awal penciptanya.
Baca Juga: Langkah Berani Sri Mulyani! SAL Rp60 Triliun Dipakai untuk Perkuat APBN dan Kurangi Utang
Meski pemerintah membungkus pemanfaatan Dark AI dengan dalih “keamanan nasional”, sejumlah akademisi menilai praktik ini justru berbahaya.
Artikel Terkait
Transaksi QRIS Antarnegara Tembus Rp1,66 Triliun, Sektor Wisata Indonesia Jadi Primadona
Ketua MPR Tanggapi Ramainya Isu Penambahan Periode Jabatan Presiden 8 Tahun
Langkah Berani Sri Mulyani! SAL Rp60 Triliun Dipakai untuk Perkuat APBN dan Kurangi Utang
QRIS Mendunia! Mulai Bisa Digunakan di China, Berlaku Inbound dan Outbound
Gempa Guncang 15 Wilayah Indonesia Semalaman, dari Sumatera hingga Papua