"Ketidakpastian terhadap prospek keamanan dan pertumbuhan ekonomi Israel dalam jangka panjang jauh lebih tinggi dari biasanya," ungkap laporan Moody’s.
Sektor teknologi Israel memiliki peran besar dalam pertumbuhan ekonomi dan kontribusi pajak, sehingga akuisisi Google ini dianggap sebagai bentuk dukungan terselubung bagi ekonomi Israel.
Baca Juga: Presiden Prabowo resmi lepas bantuan kemanusiaan untuk Myanmar
4. Google Perkuat Kehadiran di Israel, Apa Agendanya?
Selain mengakuisisi Wiz, Google juga tengah melakukan ekspansi besar-besaran di Israel.
Mereka menyewa 60.000 meter persegi ruang kantor di Tel Aviv dengan nilai USD 300 juta (sekitar Rp5 triliun) untuk dekade mendatang.
Langkah ini menunjukkan bahwa Google tidak hanya melihat Israel sebagai pusat teknologi, tetapi juga sebagai bagian penting dari strategi bisnis jangka panjangnya.
Baca Juga: Gunung Marapi kembali Erupsi, kolom abu letusan mencapai 1.000 meter
5. Bisnis Murni atau Ada Kepentingan Geopolitik?
Dengan skala transaksi yang sangat besar dan dampaknya terhadap ekonomi Israel, akuisisi ini menimbulkan spekulasi luas.
Apakah langkah Google ini murni demi kepentingan bisnis dan keamanan cloud, atau ada agenda geopolitik yang lebih dalam?
Banyak pihak menduga bahwa Google, sebagai salah satu raksasa teknologi global, memiliki kepentingan strategis dalam menjaga hubungan erat dengan Israel, terutama di sektor keamanan siber.
Meski Google tidak memberikan pernyataan politik terkait akuisisi ini, keputusan bisnis besar seperti ini hampir selalu memiliki dampak lebih dari sekadar keuntungan perusahaan.
Baca Juga: Indonesia kirim bantuan ke Myanmar dengan pesawat C-130 Hercules TNI AU
Tanggapan Publik: Apakah Google Sedang Bermain Politik?
Akuisisi ini menuai berbagai respons dari publik dan pakar teknologi.
"Google semakin memperkuat posisinya di dunia keamanan digital. Tapi apakah mereka juga terlibat dalam agenda geopolitik?" tanya akun @TechInsider.
"Investasi besar di Israel bisa jadi strategi bisnis, tapi juga bisa jadi sinyal dukungan ekonomi untuk negara yang sedang dalam konflik," ujar analis ekonomi di @GlobalBusiness.
Artikel Terkait
Apple memperkenalkan iPhone 16e: Anggota baru yang andal dalam rangkaian iPhone 16
Top! Menperin: Indonesia Jadi Negara Pertama di Asia yang Miliki Fasilitas R&D Apple, 15 Perguruan Tinggi Terlibat Termasuk ITB dan ITS
Fitur terbaru pada Galaxy S25 Series dengan antarmuka baru, bisa mengubah sketsa menjadi gambar dan semakin canggih!
Google dikabarkan beli perusahaan keamanan milik Israel senilai Rp500 Triliun
Bill Gates prediksi AI akan gantikan peran Guru dan Dokter dalam 10 tahun ke depan