Baca Juga: Lebih dua minggu tertimbun, dua perempuan warga Bali korban gempa Turki akhirnya berhasil dievakuasi
Berdasarkan data WMO atau Organisasi Meteorologi Dunia, kekeringan melanda baik negara berkembang maupun negara maju.
"Dalam temuan WMO, kekeringan ini menyebabkan kondisi zona kekurangan air secara global atau dikenal Global Water Hotspot. WMO dalam temuannya, melingkari benua-benua dengan lingkaran berwarna merah. Semakin besar lingkaran, merupakan pertanda zona kekurangan air negara-negara di benua tersebut semakin tinggi. Demikianpun sebaliknya," jelas Dwikorita.
Dari data tersebut, Asia Tenggara, termasuk Indonesia tergolong sebagai wilayah dengan zona ketidaktersediaan air yang tidak terlalu parah jika dibandingkan dengan negara-negara lain.
Ini ditunjukan dengan lingkaran kecil pada benua Asia Tenggara, bahkan paling kecil di antara benua-benua yang lain.
Baca Juga: 8 Rekomendasi obat radang tenggorokan yang alami dan aman, jahe hingga air garam
"Meskipun Indonesia nampaknya belum dilingkari, semoga tidak. Insyaallah ini berhasil karena memang sudah dirancang, ya. Di sinilah pentingnya ketangguhan nasional.”
"Kita tidak bisa bergantung pada negara lain. Karena dampak bencana yang berimbas pada keketahanan pangan ini, terjadi merata di seluruh dunia. Jadi kita harus mengoptimalkan sumber daya air kita,” pungkas Dwikorita.***
Artikel Terkait
Cara membuat media tanam yang bagus untuk aglonema, bisa dipakai di musim hujan dan kemarau
Siap-siap, musim hujan akan berganti kemarau panjang
BMKG prediksi kemarau akan lebih kering, Presiden ingatkan Pangdam hingga Kapolda untuk waspadai Karhutla