Indonesia dirikan rumah sakit lapangan di Turki dan sudah layani 130 warga Hassa

Baca Juga: Sah rangkap jabatan, Erick Thohir terpilih sebagai Ketua Umum PSSI periode 2023-2027: Ini kemenangan bersama!

Bambang yang juga menjabat Kepala Pusat Pengendalian Operasi BNPB, menjelaskan, rumah sakit lapangan itu juga menerima pasien rujukan dari rumah sakit setempat.

“Rumah sakit lapangan juga memiliki tenaga untuk penanganan psikososial atau trauma healing untuk warga yang terdampak gempa," ujarnya.

Dia menegaskan, operasional rumah sakit lapangan Indonesia itu telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Hassa dan Badan Penanggulangan Vencana Turkiye atau AFAD.

Dijadwalkan EMT akan mengoperasikan layanan medis di rumah sakit lapangan hingga akhir Februari.

Rumah sakit lapangan memberikan layanan rawat jalan, rawat inap, mobile clinic, basic medical care, general surgery, orthopaedic surgery, internal disease, ophthalmology, mental health.

Psychology, anaesthesiology, paediatric, obstetric dan gynaecology, radiology, triase, penanganan kegawatdaruratan, dan resuscitation.

Baca Juga: Lebaran 2023 akan tiba, KAI mulai jual tiket KA sejak 26 Februari

Sedangkan untuk kesehatan masyarakat, EMT melayani surveilans epidemiologi, nutrisi dan kesehatan lingkungan.

Kapasitas pasien yang dapat dilayani sebanyak 150 hingga 200 pasien setiap hari.

Adapun operasi minor sebanyak 5 -10 pasien dan operasi besar 2 - 3 pasien, serta 20 pasien rawat inap.

Pemerintah Indonesia mengirimkan EMT yang berjumlah 119 personel yang didukung dengan peralatan dan perlengkapan medis dan obat-obatan.

Di samping tim medis, Indonesia juga mengirimkan Tim Urban Search and Rescue_ (USAR) dengan klasifikasi medium di Antakya, serta bantuan logistik lainnya.

Bantuan ini merupakan bentuk solidaritas masyarakat Indonesia kepada masyarakat Turki yang terdampak gempa M7,8 pada 6 Februari 2023.***