Fenomena mall sepi di beberapa kawasan di Jakarta dan bahkan di kota-kota lainnya, ekonomi kian terpuruk?

“Tapi kini mall tersebut sepi dan banyak penyewa yang sudah tidak lagi memperpanjang kontraknya di sana,” tutur Dr.Indrawan Nugroho.

Baca Juga: Skywalk Kebayoran di Jakarta ternyata berbayar karena bukan jalur umum. Kepala Dinas: Bukan jembatan umum

Begitu pula Glodok City bernasib sama, yakni sepi pengunjung. Mall ini berdiri tahun 1970 an yang terkenal sebagai pusat penjualan barang elektronik legendaris di Jakarta Barat kini ditinggalkan pengujungnya.

Dr.Indrawan Nugroho mengungkap toko yang ada di Glodok City banyak yang sudah tutup karena sepi pembeli.

“Mereka seolah tidak mampu secara terus menerus digempur oleh maraknya toko online,” kata Dr.Indrawan Nugroho.

Baca Juga: PAM Jaya ambil alih pengoperasian air bersih di wilayah DKI Jakarta. Arief Nasrudin: Pelanggan tak perlu resah

“Kondisi yang sama percis juga dialami oleh mall Ratu Plaza, sejak pandemi Covid-19 menyerang, mall ini sepi pengunjung,

Kabarnya dulu para pedagang disana mampu meraih omzer puluhan juta dalam sehari berjualan.

Kini? mirisnya omzet yang didapat hanya ratusan ribu rupiah saja seharinya, padahal? biaya sewa toko tentu harus terus dibayar,” tutur Dr.Indrawan Nugroho.

Baca Juga: Provinsi DKI Jakarta adakan program sterilisasi gratis kucing berpemilik. Minat ? Berikut syarat dan jadwalnya

Dr.Indrawan Nugroho menyebut hasil riset Colliers Indonesia ungkap tingkat okupansi mall yang disewa para retail memang menurun secara drastis.

Dr.Indrawan Nugroho menuturkan untuk pusat kawasan bisnis di Jakarta misal, okupansi mall turun sampai 9 persen dibanding tahun 2019.

Sedangkan diungkap Indrawan, pada tahun 2021 hanya terjadi penurunan okupansi mall sebesar 5 persen dibandung tahun 2020.

Baca Juga: Waduh, ini dia peringatan dini waspada banjir pesisir (ROB) di provinsi DKI Jakarta selama 2-6 Februari 2023

Tahun 2016, tingkat okupansi atau keterisian mall berada pada level tinggi, yaitu 85 persen terisi.***