JAKARTA INSIDER - Ukraina menuding Rusia telah menahan paksa anak-anak selama serangan bersenjata dilakukan.
Namun hal itu dibantah oleh Rusia yang menyebut mereka menerima anak-anak yang melarikan diri bersama keluarga mereka dari Ukraina dan disampaikan oleh kedutaan Rusia untuk Amerika Serikat.
"Rusia menerima anak-anak yang terpaksa melarikan diri bersama keluarga mereka dari penembakan," kata kedutaan dikutip dari TRT World (15/2).
Baca Juga: Kisah warga Ukraina dan Rusia yang saling jatuh cinta saat dua negara perang
"Kami melakukan yang terbaik untuk menjaga anak di bawah umur dalam keluarga, dan dalam kasus ketidakhadiran atau kematian orang tua dan kerabat untuk memindahkan anak yatim piatu di bawah perwalian," kata mereka lebi lanjut.
Rusia dituding telah menahan setidaknya 6.000 anak Ukraina di tempat-tempat di Crimea yang dianeksasi Rusia.
Menurut laporan yang didukung AS yang diterbitkan pada Selasa, disebutkan tujuan utama Rusia adalah pendidikan ulang politik.
Baca Juga: Di launching JPP, Wamendag Jerry Sambuaga ungkap potensi luar biasa aset kripto sebagai komoditas
Laporan itu mengatakan para peneliti Universitas Yale telah mengidentifikasi setidaknya 43 kamp dan fasilitas lain tempat anak-anak Ukraina ditahan yang merupakan bagian dari "jaringan sistematis skala besar" yang dioperasikan oleh Moskow sejak serangan Februari 2022 di Ukraina.
Anak-anak itu termasuk mereka yang memiliki orang tua atau wali keluarga yang jelas, mereka yang dianggap yatim piatu oleh Rusia.
Sementara lainnya berada dalam perawatan lembaga negara Ukraina sebelum serangan Rusia dan mereka yang hak asuhnya tidak jelas atau tidak pasti karena perang, katanya.
"Tujuan utama fasilitas kamp yang kami identifikasi tampaknya adalah pendidikan ulang politik," kata Nathaniel Raymond, salah satu peneliti hal tersebut.
Jelang satu tahun sejak serangan pertama pada akhir Februari 2022, perang Rusia - Ukraina belum menandakan menemukan titik damai.***
Artikel Terkait
Rusia brutal di Bakhmut, sebagian pasukan Ukraina berada di Spanyol untuk latihan perang dengan rudal Hawk
Perang Rusia-Ukraina mendekati setahun, Bos NATO ingin Finlandia dan Swedia segera beraliansi
Perang tanpa akhir Rusia dan Ukraina, Jens Stoltenberg mulai pertimbangkan pengiriman senjata ke Kyiv
Info gempa terkini! Tak pedulikan perang, Rusia kirim 300 tentara ke Suriah untuk bantu evakuasi korban gempa
Kisah warga Ukraina dan Rusia yang saling jatuh cinta saat dua negara perang