Amerika Serikat kini sedang berupaya untuk mengirimkan senjata hasil sitaan milik Iran dan akan segera kirimkan senjata ke Ukraina.
Dikutip dari laman USA TODAY oleh Jakarta Insider (16/02/2023) para petinggi militer Amerika Serikat sedang mempertimbangkan terkait pengiriman senjata sitaan ke Ukraina.
Jumlah senjata milik Iran yang disita oleh pihak Amerika Serikat yakni berjumlah lebih dari 5.000 senapan serbu.
Selain senapan serbu, senjata milik Iran yang disita oleh Amerika yakni 1,6 juta butir amunisi senjata kecil, 300 rudal antitank, dan 7.000 sekering jarak.
Pihak Amerika Serikat mengatakan bahwa amunisi dan persenjataan hasil sitaan dari Iran ini lebih dari cukup untuk Ukraina melawan Rusia.
Pihak Amerika Serikat juga percaya bahwasanya pengiriman senjata sitaan milik Iran ini akan memperkuat militer Ukraina untuk melawan Rusia.
Barang sitaan dari Iran itu juga disebut mampu untuk memperkuat Ukraina dan mempertahankan wilayah Bakhmut dari serangan baru Rusia.
Tak hanya melindungi Bakhmut, tapi ribuan senjata hasil rampasan dari Iran itu mampu mempertahankan kekuatan Ukraina di setiap wilayah.
Keputusan Amerika Serikat untuk memberikan senjata sitaan dari Iran tersebut ke Ukraina juga akan menjadi alat Amerika Serikat untuk menyerang Iran.
Amerika Serikat juga akan menyerang Iran karena telah mempersenjatai Rusia dengan drone untuk menghabisi Ukraina.
Akan tetapi, pihak pemerintahan dan Presiden Amerika Serikat kini sedang mempertimbangkan terkait undang undang memiliki celah cukup untuk kirimkan senjata ke Ukraina.
Ribuan senjata Iran tersebut disita oleh pihak Amerika Serikat pada bulan lalu dan mencegah Iran untuk mendukung para pemberontak Yaman.
Houthi merupakan ibukota di Yaman yang pada tahun 2014 terjebak dalam perang dengan pemerintahan.***
Artikel Terkait
Perang semakin gawat! Wagner Group rebut desa kecil di Ukraina dengan bantuan drone Iran
Tumbangkan Elche, Real Madrid terus pangkas jarak dari Barcelona
Bos Wagner Group tak terima kekalahan di Bakhmut, ngamuk dan ancam akan hancurkan tank tempur Leopard Ukraina
Hampir kalah di Bakhmut, Iran pasok drone canggih jarak jauh untuk pasukan Wagner Group Rusia