Perang tanpa akhir Rusia dan Ukraina, Jens Stoltenberg mulai pertimbangkan pengiriman senjata ke Kyiv

Untuk saat ini, wilayah Bakhmut merupakan satu satunya wilayah yang menjadi sasaran empuk Presiden Rusia Vladimir Putin.

Lokasi wilayah Bakhmut (DW)

Di satu sisi, banyak dari pasukan Rusia yang dalam keadaan genting karena banyaknya artileri dan persenjataan perang yang hilang akibat dicuri oleh pasukan Ukraina.

Dikutip dari laman Kyiv Post oleh Jakarta Insider (15/02/2023), Gubernur Regional Pavlo Kyrylenko mengatakan bahwasanya dalam minggu ini Bakhmut tidak lagi menjadi daerah aman Ukraina.

Gubernur itu mengatakan Bakhmut tidak lagi menjadi wilayah aman Ukraina setelah serangan brutal dari Rusia.

Akibat semakin brutalnya perang Rusia dan Ukraina ini, Jens Stoltenberg dalam rapat di Brussels mengatakan bahwasanya negara barat perlu meningkatkan pasokan senjata untuk Ukraina.

Jens Stoltenberg juga mengatakan bahwasanya Putin tidak ada memberikan isyarat terkait perdamaian dengan Ukraina.

Jens Stoltenberg (Staff Sgt. Nicole Mejia)

Jens Stoltenberg mengaku masih mempertimbangkan pengiriman senjata dari NATO untuk Ukraina.

Jens Stoltenberg mengaku bahwasanya dirinya secara pribadi khawatir dengan Ukraina jika terus dipasok senjata oleh barat dan NATO.

Jens Stoltenberg mengatakan bahwasanya serangan Rusia yang brutal merupakan bentuk aksi dari kesalnya Rusia akibat kiriman senjata dari sejumlah negara barata untuk Ukraina.

Ukraina juga telah mendesak sejumlah negara barat untuk mengirimkan jet tempur dan tank serta artileri untuk segera dikirimkan ke Ukraina.

Sebelumnya Presiden Prancis Emmanuel Macron menolak dengan tegas untuk kirimkan jet tempur Rafale ke Ukraina.

Hal itu disebabkan bahwasanya Presiden Macron beranggapan Ukraina tak sangat membutuhkan jet tempur untuk saat ini.

Prancis dan sejumlah negara barat lainnya seperti Inggris dan Belanda akan segera mengirimkan tank tempur beserta artilerinya untuk Ukraina.***