Hampir seminggu setelah gempa maut Turki dan Suriah, upaya untuk melakukan penyelamatan di sejumlah daerah kini telah dialihkan menjadi misi pemulihan.
Diketahui bahwasanya banyak evakuasi yang gagal di Suriah, berbanding jauh dengan Turki, di Suriah mereka menggali dan mencari sendiri korban gempa tanpa tim evakuasi.
Banyak dari mereka yang gagal dan pasrah akibat kesulitan dan tak ada pertolongan dari manapun untuk Suriah.
Hal ini berbanding sangat jauh dengan Turki yang mendapatkan sejumlah pertolongan dari sejumlah negara dan mampu mengevakuasi dengan cepat.
PBB mengatakan lebih dari 1,1 juta orang Suriah kemudian memilih untuk bermigrasi ke Turki dan meminta pertolongan.
Direktur World Vision Syria, Johan Mooij mengatakan bahwa Suriah mengalami penderitaan dan kehancuran yang lebih parah.
Suriah disebut alami krisis diatas krisis, dimana sebelum terjadinya gempa, negara Suriah mengalami krisis kemanusiaan dan ekonomi akibat perang saudara.
Setelah terjadinya gempa maut, tak dari satu negra pun yang membantu Suriah dalam evakuasi korban gempa maut.
Hal ini dikarenakan susahnya akses masuk ke negara itu karena merupakan negara yang mempunyai " war zone " sehingga tidak sembarang negara yang mampu memasuki negara Suriah.
Hingga saat ini, negara yang telah membantu Suriah dalam evakuasi korban dan mengirimkan peralatan kebutuhan sehari hari adalah Irak, Pakistan, Iran, dan Algeria.***
Artikel Terkait
Info gempa terkini! Presiden Recep Tayyip Erdogan siapkan Turkish Airlines untuk angkut bantuan dari Indonesia
Info gempa terkini! pesawat bantuan kemanusiaan Iran yang keenam telah tiba di Suriah
Info gempa terkini! PBB ungkap 5 juta warga Suriah kehilangan tempat tinggal akibat gempa maut
Info gempa terkini! Korban jiwa capai 23.700 akibat gempa maut Turki, ratusan bayi berhasil diselamatkan
Bangladesh resmi mengirimkan bantuan tim penyelamat dan logistik ke wilayah terdampak gempa di Suriah