Bangladesh resmi mengirimkan bantuan tim penyelamat dan logistik ke wilayah terdampak gempa di Suriah

JAKARTA INSIDER - Sudah satu minggu gempa bumi berkekuatan M 7,8 mengguncang Turki hingga Suriah, tepatnya pada Senin, 6 Februari 2023.

Dua gempa bumi besar menghantam wilayah tenggara Turki didekat perbatasan dengan Suriah.

Gempa bumi pertama dengan kekuatan M 7.8 mengguncang pada pukul 04.17 dini hari waktu setempat yang berpusat di distrik Pazarcik di provinsi Kahramanmaras Turki.

Baca Juga: Barcelona semakin kokoh di puncak klasemen La Liga, bagaimana nasib Real Madrid?

Kurang dari 12 jam kemudian, gempa berkekuatan M 7.6 kembali mengguncang dilokasi yang sama, getaran yang diakibatkan dari gempa tersebut dirasakan oleh jutaan orang di seluruh wilayah hingga 1000 Km.

Gempa bumi ini mengakibatkan banyak gedung, rumah hingga beberapa bangunan hancur dan roboh sehingga menyebabkan banyaknya korban jiwa yang berjatuhan.

Kondisi cuaca dingin bersalju membuat susahnya proses evakuasi oleh tim penyelamat, sehingga semakin memperbanyak jumlah korban jiwa akibat dari gempa ini.

Baca Juga: Miliki hubungan baik dengan Indonesia, Rusia akan kirimkan jet tempur Su-35 untuk TNI AU

Lebih dari 25 ribu orang dinyatakan meninggal akibat dari gempa yang mengguncang Turki dan Suriah.

Oleh sebab itu, bencana gempa bumi ini langsung menarik perhatian dari seluruh negara di dunia.

Bahkan beberapa negara telah mengirimkan bantuan baik berupa tim penyelamat hingga logistik langsung menuju wilayah yang terdampak gempa di Turki dan Suriah.

Baca Juga: Annisa Pohan sebut punya anak bikin jiwa tidak cepat tua, warganet setuju

Salah satu negara yang terus memberikan bantuan adalah Bangladesh, dimana kali ini Bangladesh telah mengirimkan bantuan untuk membantu para korban gempa di negara Suriah.

Melalui pesawat Angkatan Udara C-130J, Bangladesh telah mengirimkan misi bantuan khusus ke Suriah.

Hal ini dilakukan untuk terus menunjukkan komitmen mereka yakni menjaga perdamaian global, serta terus memperkuat solidaritas dengan negara-negara arab, hal ini di konfirmasi langsung oleh Perdana Menteri Bangladesh yakni Sheikh Hasina.