JAKARTA INSIDER - Gempa maut yang melanda Turki pada Senin (6/2) waktu setempat menghancurkan banyak tempat dan telan korban jiwa.
Dalam berbagai video yang dibagikan di media sosial, terekam bagaimana gempa maut membuat gedung-gedung di Turki roboh.
Sebagai negara yang pernah dilanda gempa dahsyat lebih dari 20 tahun silam pertanyaan muncul apa yang menyebabkan kerusakan masif di berbagai tempat di Turki.
Apakah karena dua gempa bumi, yang pertama berkekuatan 7,8 dan yang kedua berkekuatan 7,6, terlalu keras untuk sebagian besar bangunan bertahan?
Atau bahwa bangunan itu tidak memenuhi standar konstruksi modern? Atau karena ada kelalaian pihak berwenang?
Menurut Profesor Okan Tuysuz, seorang insinyur geologi dari Istanbul Technical University, kombinasi tragis dari semua hal di atas menyebabkan bencana hari Senin.
Baca Juga: Rusia ultimatum, Ukraina akan menderita jika Inggris atau negara Barat memasok pesawat jet tempur
“Kami menghadapi gempa bumi yang sangat besar di sini,” kata Tuysuz kepada Al Jazeera.
“Yang pertama kira-kira setara dengan pelepasan energi dari ledakan sekitar 5 juta ton TNT. Yang kedua setara dengan 3,5 juta ton. Sebagian besar bangunan akan berjuang untuk menahan kekuatan seperti itu.”
Hal senada diungkap Sinan Turkkan, insinyur sipil dan presiden Asosiasi Retrofit Gempa Turki.
“Gempa bumi tidak hanya sangat kuat, tetapi juga terjadi secara berurutan,” jelasnya.
Baca Juga: Innalillahi keluarga Anang Hermansyah tiba-tiba kumpul, sampaikan kabar duka soal Ashanty: Doanya...
“Banyak bangunan hanya mengalami kerusakan ringan hingga sedang pada gempa pertama tetapi runtuh setelah gempa kedua.”
Artikel Terkait
Info terkini gempa maut Turki - Suriah: Jumlah korban meninggal dunia mencapai 20.000 jiwa
Kota Jayapura diguncang gempa bumi baru-baru ini, inilah beberapa kerugian yang tercatat BMKG
Info gempa terkini! Presiden Erdogan sebut Turki terancam dalam keadaan darurat dalam kurung waktu 3 bulan
Info gempa terkini! Presiden Recep Tayyip Erdogan siapkan Turkish Airlines untuk angkut bantuan dari Indonesia
Korban gempa Turki dan Suriah lampaui 21.000 jiwa, Keluarga Kerajaan Inggris sumbangkan dana pribadi