Gempa ini segera diikuti oleh 40 gempa susulan yang satu di antaranya bermagnitudo 6,7.
Menurut Chris Elders dari School of Earth and Planetary Sciences pada Universitas Curtin di Perth, Australia, gempa susulan ini membentang sepanjang sampai sekitar 200 km di sepanjang garis patahan besar, yakni Sesar Anatolia Timur, di sepanjang bagian tenggara Turki.
Mengapa gempa ini begitu mematikan?
Chris Elders mengungkapkan gempa ini amat dahsyat dan menghancurkan karena kedalamannya yang hanya 18 km permukaan bumi atau sangat dangkal.
Akibatnya, tidak hanya menciptakan suara yang mengerikan, gempa ini juga melepaskan energi yang jauh lebih besar ketimbang gempa berkedalaman di dalam kerak bumi.
Bahkan seorang pakar gempa Turki mendesak pemerintah negara ini memeriksa retakan pada beberapa bendungan yang berada di kawasan gempa guna mengantisipasi kemungkinan bendungan-bendungan itu jebol sehingga menciptakan banjir bandang.
Sebagian wilayah Turki berada persis di atas Lempeng Anatolia yang memiliki dua patahan besar, yakni Patahan Anatolia Utara dan Patahan Anatolia Timur. Lempeng ini bersinggungan ke selatan di Lempeng Arab.
Karena letak geologisnya itu seperti beberapa wilayah Indonesia dan negara-negara rawan gempa lainnya seperti Iran dan Jepang, Turki adalah satu dari zona-zona gempa paling aktif di dunia.
Gempa berkekuatan hampir sama, tepatnya Magnitudo 7,4, pernah mengguncang Turki pada 1999 untuk menewaskan lebih dari 17.000 orang, termasuk sekitar 1.000 orang di kota terbesar di negara itu di Istanbul.***
Artikel Terkait
BMKG: Sejumlah kota besar di Indonesia akan diguyur hujan hari ini. Aceh dan Manado waspadai hujan lebat
Konser Dewa 19 di JIS tuai banyak kritikan, Sandiaga Uno: Keselamatan, keamanan dan kenyamanan harus dijaga
Korban tewas gempa maut Turki Suriah kini bertambah menjadi 1.600 orang
CEK FAKTA: G-Spot bohongan atau beneran ada? Pria harus tahu ini
Gempa bumi di Turki dan Suriah telan banyak korban, PP Muhammadiyah siap kirim bantuan tenaga medis