JAKARTA INSIDER - Lusinan tawanan perang Rusia dan Ukraina dibebaskan dengan pertukaran pada Sabtu (4/2/2023).
Dalam postingan Telegram, pembantu presiden Ukraina Andriy Yermak mengatakan bahwa 116 warga Ukraina dibebaskan, termasuk pasukan yang bertahan di Mariupol selama pengepungan berbulan-bulan oleh Moskow.
Pejuang gerilya dari Kherson dan penembak jitu yang ditangkap selama pertempuran di kota timur Bakhmut juga dibebaskan.
Baca Juga: Mantan Presiden Rusia ancam musnahkan Ukraina jika Amerika terus ikut campur
Dilansir JAKARTA INSIDER dari laman AP News pada Minggu (5/2/2023), Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa 63 tentara Rusia telah kembali dari Ukraina, termasuk tawanan perang dengan “kategori khusus” setelah mediasi oleh Uni Emirat Arab.
Namun pejabat pertahanan tersebut tidak memberikan rincian tentang tawanan perang dengan “kategori khusus” yang dimaksud ini.
Sementara itu, pada Sabtu pagi, pasukan Rusia melakukan penyerangan sembilan wilayah di selatan yang menyebabkan tiga warga sipil Ukraina tewas.
Baca Juga: Jerman setuju kirim 160 tank Leopard 1 ke Ukraina untuk perangi Rusia setelah didesak Barat
Di wilayah Donetsk timur Ukraina, Gubernur setempat, Pavlo Kyrylenko mengatakan melalui Telegram bahwa dua orang tewas dan 14 lainnya luka-luka, termasuk penyerangan pada Jumat.
Kyrylenko melanjutkan, di hari yang sama, rudal Rusia menghantam Torets, sebuah kota di wilayah Donetsk yang mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan puluhan bangunan, yakni 34 rumah, dua taman kanak-kanak, klinik rawat jalan, perpustakaan, pusat budaya, dan bangunan lainnya.
Jumat malam di kota timur laut Izium, tujuh remaja mengalami luka-luka akibat pecahan peluru setelah ledakan ranjau.
Baca Juga: Kedatangan rudal GLSDB dari Amerika, Ukraina akan lakukan serangan brutal ke Rusia
Penembakan juga terjadi di perbatasan wilayah Sumy utara, serta kota Marhanets, wilayah yang dekat dengan pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia.
Di awal perang, Moskow berhasil merebut pembangkit listrik Zaporizhzhia dari Kyiv sebagai pangkalan perang guna melancarkan serangan di seberang sungai Dnieper.
Selanjutnya terjadi kegagalan jaringan berskala besar di pelabuhan Odesa di Laut Hitam Ukraina dan sekitarnya yang mengakibatkan kelumpuhan jaringan listrik di beberapa wilayah tersebut.
Artikel Terkait
Rusia rencanakan serangan mematikan persiapkan 500.000 pasukan militer, rekrut mahasiswa dan pengangguran
Israel galau! Amerika desak kirimkan senjata ke Ukraina dan Rusia ancam tel Aviv harus bersikap hati-hati
Jurnalis Rusia dianggap sebar hoax, divonis in absentia 8 tahun penjara
Ini dia drone peninggalan Uni Soviet Tu-141 yang menjadi monster Ukraina hancurkan pangkalan bom Rusia
Konflik Rusia-Ukraina dikhawatirkan picu terjadinya Perang Dunia III