Kekerasan Israel terhadap warga Palestina, Rusia serukan hal ini

photo author
- Selasa, 31 Januari 2023 | 14:50 WIB
Bendera Palestina / Rusia turut prihatin dengan Palestina. (Twitter @MuhammadSmiry)
Bendera Palestina / Rusia turut prihatin dengan Palestina. (Twitter @MuhammadSmiry)

JAKARTA INSIDER - Ditengah serangan yang dilakukan ke Ukraina, Rusia menyerukan keprihatinan mendalam atas meningkatnya kekerasan yang terjadi antara Israel dan Palestina.

Pada Sabtu (28/1/2023) Rusia menyerukan pada kedua belah untuk sama-sama menahan diri guna menghindari eskalasi lebih lanjut.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan Kementrian Luar Negeri Rusia, disebut bahwa serangan terhadap sebuah sinagog di Yerusalem Timur dan serangan Israel di Tepi Barat yang menewaskan sedikitnya 9 orang Palestina tewas dan 16 terluka.

Baca Juga: JD.ID tutup mulai 31 Maret 2023 di Indonesia, stop terima order mulai 15 Februari 2023. Pelanggan wajib tahu

Hal ini telah menunjukkan perlunya dimulai kembali dialog Palestina-Israel yang konstruktif.

Pernyataan itu juga menyebut dukungan terhadap Palestina terhadap sebuah negara.

"Mengakhiri siklus kekerasan hanya dapat dicapai dalam kerangka proses negosiasi berdasarkan prinsip-prinsip hukum internasional, yang hasilnya harus berupa pembentukan Negara Palestina merdeka dalam batas-batas tahun 1967, hidup dalam damai dan aman. dengan Israel," menurut pernyataan tersebut.

Baca Juga: Persib Bandung tantang PSIS Semarang, Luis Milla: Para pemain sedang percaya diri

Rusia pun menyatkan kesediannya untuk menyelesaikan secara komprehensif konflik Palestina - Israel.

Rusia, sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan Kuartet Timur Tengah, bersama dengan PBB, Uni Eropa, dan AS, tetap siap untuk memberikan kontribusi yang signifikan bagi upaya penyelesaian komprehensif konflik Palestina-Israel, ungkap pernyataan tersebut.

"Kami mempertimbangkan upaya untuk secara artifisial memblokir kerja sama Kuartet dan merebut 'dukungan eksternal' dari kontak para pihak yang bertentangan dengan kepentingan mendasar kedua bangsa," pungkas pernyataan Kementrian Rusia.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: St Shofia Munawaroh JI

Sumber: middleeastmonitor.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X