Bisa jadi kuda hitam, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto harus waspadai figur ini

JAKARTA INSIDER - Dua nama politisi, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan, menjadi figur yang sudah memadai untuk pencalonan sebagai presiden (capres).

Prabowo Subianto lebih dulu mengantongi tiket capres lewat dukungan partai Gerindra dan PKB. 

Di DPR Partai Gerindra mengantongi 13,57 persen suara, sementara PKB mempunyai 10,09 persen suara yang jika dijumlah mencapa 24,47 persen suara dan mencukupi persyaratan batas pencapresan 20 persen suara di DPR.

Baca Juga: Dikenal kharismatik, Prabowo Subianto tak bisa berbuat banyak di depan sosok ini

Di sisi lain, usai mendapat dukungan dari PKS, Anies Baswedan yang telah didudkgn Partai NasDem dan Partai Demokrat juga sudah mencapai syarat tersebut.

Partai NasDem mempunyai 10,26 persen suara DPR, Partai demokrat dengan 9,39 persen dan PKS 8,7 persen.

Total dari koalisi pendukung Anies Baswedan mencapai 28,35 persen.

Baca Juga: Tips mengelola stres di tempat kerja yang bisa diterapkan sehari-hari

Meski demikian, baik Anies Baswedan atau Prabowo Subianto perlu bekerja keras untuk mendulang suara dari masyarakat saat pemilihan presiden nanti.

Salah satu provinsi yang cukup banyak calon pemilih, Jawa Barat menjadi salah satu wilayah yang bisa menjadi lumbung suara bagi para capres.

Meski demikian, baik Anies Baswedan atau Prabowo Subianto patut berhati-hati pada figur ini.

Baca Juga: Keinginan Ayu Ting Ting memiliki suami kembali dan menambah anak: Mudah-mudahan dikasih jodoh yang…

Figur yang dimaksud adalah Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat.

Menurut hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukan dukungan suara terhadap Ridwan Kamil lebih besar ketimbang pada Anies dan Prabowo.