Hancurnya hati Barada E: Diperalat, dibohongi, dan disia-siakan

photo author
- Kamis, 26 Januari 2023 | 21:59 WIB
Barada E saat membacakan surat pembelaan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan pada sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana pada Brigadir J.  (PMJ News)
Barada E saat membacakan surat pembelaan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan pada sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana pada Brigadir J. (PMJ News)

JAKARTA INSIDER – Kabar terbaru dari peristiwa pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J), kini kembali dilakukan sidang lanjutan.

Bahkan, sidang lanjutan pembunuhan berencana yang menyeret nama Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Barada E kini telah sampai pada tahap pleidoi.

Kehadiran Barada E pada sidang lanjutan yang dilakukan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Rabu, 25 Januari 2023 kemarin, menjadi sorotan tersendiri saat pembacaan pembelaan atau pleidoi.

Baca Juga: Lirik lagu 'Rose' dari Got The Beat beserta terjemahan Bahasa Indonesia

Pasalnya, dalam surat pembelaan yang dibaca oleh Barada E, ia menyampaikan tidak pernah menduga akan terjadi peristiwa seperti itu dalam hidupnya.

Apalagi dengan kepercayaan yang Richard Eleizer terima menjadi seorang prajurit untuk menjaga dan mengawal atasannya.

"Pada tanggal 31 November 2021, saya dipanggil ke Mako Brimob dan terpilih menjadi driver Pak Ferdy Sambo yang saat itu menjabat sebagai Kadiv Propam.

Saya tidak pernah menduga apalagi mengharapkan peristiwa yang sekarang menimpa diri saya, di masa awal-awal pengabdian saya atas kecintaan saya terhadap negara dan kesetiaan kepada polri, khususnya Korps Brimob.

Baca Juga: Lirik lagu 'Rose' dari Got The Beat beserta terjemahan Bahasa Indonesia

Saya dipilih menjadi ajudan yang di mana tugas saya menjaga dan mengawal atasan," kata Ricard Eliezer saat membacakan pleidoi seperti dikutip JAKARTA INSIDER dari YouTube Metro TV News pada Kamis, 26 Januari 2023.

Dalam posisinya sebagai pengawal yang mesti mematuhui perintah atasan, Barada E tidak menyangka akan diperalat dan dibohongi hingga terlibat dalam pembunuhan berencana pada Brigadir J.

"Di usia saya ini tidak pernah terpikirkan ternyata oleh atasan saya, di mana saya bekerja memberikan pengabdian kepada seorang jenderal berpangkat bintang dua yang sangat saya percaya dan saya hormati.

Di mana saya yang hanya prajurit rendah berpangkat Barada yang harus mematuhi perkataan dan perintahnya, ternyata saya diperalat, saya dibohongi, dan disia-siakan," tuturnya dengan wajah menunduk dan tangan memegang kertas pleidoi.

Baca Juga: Ketum Partai Demokrat, AHY, serukan Sekretariat Perubahan segera dibentuk

Bahkan dari peristiwa tersebut, Barada E merasa tidak dihargai dan dimusuhi atas kejujuran yang ia lakukan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: St Shofia Munawaroh JI

Sumber: Youtube Metro Tv News

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X