JAKARTA INSIDER - Perang antara Ukraina dan Rusia masih berkecamuk hingga hari ini.
Rusia telah melakukan invasi ke Ukraina hampir sudah 11 bulan lamanya.
Berbagai bentuk serangan telah dilancarkan dan diterima oleh Ukraina pada perang ini.
Bahkan beberapa fasilitas-fasilitas penting yang ada di Ukraina harus hancur begitu saja akibat serangan dari Rusia.
Banyak rakyat Ukraina yang harus menjadi korban akibat dari perang ini.
Tentunya Ukraina masih mampu untuk terus bertahan dan memberikan perlawanan kepada Rusia berkat bantuan dari negara sekutu mereka.
Baca Juga: Ukraina dilanda kasus korupsi di tengah berkecamuknya perang dengan Rusia
Seperti diketahui bahwa negara sekutu Ukraina banyak memberikan bantuan mulai dari senjata hingga kebutuhan militer lainnya.
Selain itu presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah meminta bantuan langsung kepada Amerika Serikat beberapa bulan yang lalu.
Oleh karena itu, Amerika Serikat merupakan salah satu dari negara sekutu yang banyak memberikan bantuan kepada Ukraina.
Baca Juga: Gawat! titik lemah Ukraina berhasil dieksploitasi oleh Rusia
Ditengah berkecamuknya perang yang terjadi antara Ukraina dan Rusia, tersiar kabar bahwa beberapa pejabat negara dalam pemerintahan Ukraina banyak melakukan tindakan korupsi.
Korupsi dilakukan ditengah gencarnya bantuan militer yang diberikan oleh negara sekutu untuk membantu Ukraina dalam perang melawan Rusia.
Artikel Terkait
Denny Darko: PDIP dihadapkan dengan buah Simalakama, harus usung Puan atau Ganjar?
Gerindra dan PKB resmi membentuk koalisi Kebangkitan Indonesia Raya untuk Pemilu dan Pilpres 2024
Prabowo Subianto optimis Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya bisa meraih hasil yang maksimal di Pemilu 2024
Ukraina dilanda kasus korupsi di tengah berkecamuknya perang dengan Rusia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy rombak pemerintahan akibat korupsi ditengah perang melawan Rusia